Pneumonia pada Anak: Penyebab dan Cara Mengobatinya

FOKUSATU– Pneumonia pada anak merupakan kondisi yang harus diwaspadai oleh orang tua karena sangat berisiko tinggi apabila tidak segera ditangani. Penyakit ini memiliki gejala seperti batuk, demam, sesak napas, dan beberapa kondisi lainnya.

Pemicu yang bisa meningkatkan risiko pneumonia pada anak-anak penting untuk diketahui, sehingga orang tua bisa segera melakukan pemeriksaan apabila ditemukan gejalanya. Yuk, cari tahu informasi selengkapnya di bawah ini!

Pneumonia adalah kondisi adanya peradangan paru-paru yang disebabkan infeksi. Penyakit ini bisa menimbulkan gejala ringan hingga berat, umumnya orang yang mengidap penyakit pneumonia mengalami sesak napas, batuk, dan demam tinggi.

Pneumonia pada anak adalah kondisi paru-paru anak terjadi infeksi. Jika biasanya kantong-kantong udara paru-paru (alveoli) berisi udara, tetapi pada anak dengan pneumonia kantong ini berisi cairan. Hal ini menyebabkan sulit bernafas atau sesak nafas.

Cairan yang ada di dalam kantung udara paru-paru ini muncul akibat adanya peradangan yang disebabkan oleh infeksi. Kondisi seperti ini umumnya terjadi lebih sering pada anak usia kurang dari 5 tahun, sehingga perlu diwaspadai.

Umumnya, penyakit pneumonia diawali dengan demam dan batuk atau pilek, kemudian diikuti sesak nafas. Kondisi ini biasanya terjadi dalam kurun waktu 15 hari dan bersifat akut, sehingga perlu segera mendapat penanganan dokter.

Penyebab Pneumonia pada Anak

Apa faktor penyebab munculnya pneumonia pada anak-anak? Kondisi ini bisa disebabkan berbagai macam virus dan bakteri. Namun, yang banyak ditemukan pada pneumonia anak adalah rhinovirus, influenza, dan respiratory syncytial virus.

Selain itu, virus campak (morbili) juga dapat memicu terjadi komplikasi berupa pneumonia pada kondisi tertentu. Beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko anak terkena pneumonia yang perlu orang tua waspadai, di antaranya:

• Mengalami kelahiran prematur

• Menderita infeksi seperti campak atau HIV

• Anak belum memperoleh vaksin pneumonia

• Tidak mendapatkan ASI eksklusif ketika bayi
Kekurangan gizi atau malnutrisi

• Kelainan bawaan pada paru-paru dan pernapasan

Faktor lingkungan seperti paparan asap rokok, polusi udara, atau debu juga bisa menjadi faktor meningkatkan risiko. Oleh karena itu, penting mengajarkan anak menjaga kebersihan dan mencuci tangan setelah menyentuh benda apapun.

Tanda dan Gejala Anak Pneumonia

Anak dengan penyakit pneumonia akan menunjukkan tanda dan gejala yang beragam, tergantung kondisi kesehatan anak secara umum. Jika pneumonia pada anak penyebabnya bakteri, maka gejala yang timbul adalah sebagai berikut:

• Badan demam yang cukup tinggi

• Batuk berdahak. Dahak biasanya kental, berwarna kunig hingga kehijauan

• Sesak nafas. Pernapasan cepat dan pendek

• Nyeri dada yang diperburuk kondisi batuk

• Detak jantung berdebar kencang

• Mual dan muntah, kadang hingga disertai diare

• Adanya keluhan sakit kepala dan nyeri badan

Sementara itu, jika terjadi infeksi yang disebabkan oleh virus, kondisi anak kadang tidak terlihat sakit. Tanda-tandanya seperti batuk pilek, dan demam ringan. Meskipun demikian, perlu perhatian khusus dan bisa segera diobati.

Cara Mengobati Anak Pneumonia

Pengobatan anak dengan pneumonia menyesuaikan dengan penyebab penyakit ini. Jika disebabkan oleh bakteri, dokter akan memberikan obat antibiotik. Umumnya akan membaik setelah 48 jam pada kondisi ringan setelah minum antibiotik.

Meskipun kondisi anak sudah membaik, namun obat antibiotik ini harus dihabiskan. Anak mungkin akan mengalami batuk selama 3 minggu setelah perawatan selesai. Kemudian, kondisi akan berangsur sembuh dengan sendirinya.

Sementara itu, pengobatan anak dengan pneumonia akibat virus dilakukan pemeriksaan oleh dokter. Dokter akan memberikan obat untuk meredakan gejalanya. Masa pemulihan pneumonia akibat virus butuh waktu Sekitar 4 minggu.

Jika anak kondisi anak lemah atau kondisi pneumonia parah, dokter akan memberikan terapi oksigen dan juga cairan infus. Selain itu, dokter juga akan memberikan obat-obatan melalui suntikan pada anak yang menderita pneumonia.

Cara Mencegah Anak Pneumonia

Perlu diketahui, pneumonia sebenarnya bisa menular melalui percikan batuk atau bersin, serta melalui peralatan makan dan minum bersama dengan penderita. Agar anak terhindar dari pneumonia terapkan langkah pencegahan berikut ini:

1. Kebutuhan Gizi Anak Tercukupi

Untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak secara alami, maka berikan kebutuhan gizi yang mencukupi. Jika masih bayi, berikan ASI selama 6 bulan pertama. Setelah 6 bulan, cukupi kebutuhan gizi seimbang anak dengan konsumsi makanan tinggi protein dan dilengkapi dengan buah dan sayuran sesuai kebutuhan.

2. Melengkapi Imunisasi Anak

Cara mencegah pneumonia pada anak efektif adalah memberikan vaksin pneumonia atau lebih dikenal dengan vaksin PCV untuk menurunkan risiko terkena penyakit ini. Selain itu, berikan juga imunisasi tambahan seperti vaksin influenza, vaksin campak, HiB, dan vaksin DPT.

3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Biasanya untuk menerapkan hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir setelah menyentuh benda apapun. Selain itu, menjaga kebersihan rumah dan mengolah makan secara bersih sebelum dikonsumsi.

Dengan mengetahui cara mencegah pneumonia, penyakit berbahaya ini dapat dihindari pada anak. Namun, jika anak mengalami gejala dan tanda pneumonia, segera membawanya ke rumah sakit untuk mendapat penanganan dokter.

Ciri Anak Rentan Terkena Pneumonia

Ada beberapa kondisi yang bisa membuat anak rentan mengalami penyakit pneumonia. Hal ini perlu diketahui oleh para orang tua agar segera mendapat penanganan jika terjangkit. Berikut ciri anak rentan terkena pneumonia, yaitu:

1. Sistem Kekebalan Tubuh Lemah

Ketika sistem kekebalan tubuh terganggu, berisiko tinggi terkena pneumonia. Menurunnya sistem kekebalan tubuh disebabkan kurang gizi atau malnutrisi, terutama pada bayi yang tidak diberi ASI eksklusif selama 6 bulan pertama.

2. Memiliki Penyakit Tertentu

Ketika anak memiliki penyakit seperti gejala HIV dan campak, maka beresiko meningkatkan penyakit pneumonia. Kemudian masalah kesehatan kronis seperti asma dan masalah paru-paru menjadi faktor resiko anak terkena pneumonia.

3. Lingkungan Kurang Sehat

Lingkungan kurang sehat dan kotor bisa meningkatkan anak rentan terjangkit pneumonia. Anak di bawah 1 fahun memiliki risiko lebih tinggi jika menghirup udara tercemar seperti asap rokok atau polusi udara dari dalam ruangan.

Itulah ciri anak yang rentan terhadap pneumonia. Oleh karena itu, untuk mencegahnya bisa dengan menerapkan gaya hidup sehat dan bersih. Gizi anak tercukupi dan lingkungan bersih bebas dari polusi udara yang mengganggu kesehatan.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika anak mengalami tanda atau gejala yang mengarah ke pneumonia, segera periksakan ke dokter ataupun rumah sakit terdekat. Dokter akan memberikan obat-obatan sesuai dengan penyebab penyakit pneumonia pada anak-anak.

Jika kondisi pneumonia sudah parah, maka dokter akan memberikan terapi oksigen dan cairan infus. Setelah kondisinya membaik, dokter memperbolehkan melakukan perawatan di rumah dan meminum obat untuk pneumonia.

Demikian informasi yang penting untuk diketahui tentang penyebab dan gejala pneumonia pada anak, serta cara mengobati dan juga cara mencegah penyakit ini. Segera periksakan ke dokter jika menemukan tanda atau gejala pneumonia.

Sumber : dr. Arinta Prinarbaningrum
Dokter Umum – Primaya Hospital Bekasi Utara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

+ 55 = 61