Candi Boko, Misteri Candi Berpenghuni Ribuan Jin

FOKUSATU – Situs candi istana Ratu Boko yang berlokasi di Dukuh Dawung, Desa Bokoharjo dan Dukuh Sumberwatu, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta ini masih menyimpan sejuta misteri, mitos, legenda, dan pengungkapan fakta sejarah yang tidak kunjung diketemukan.

Sejumlah pendapat baru yang mencengangkan publik adalah bahwa Ratu Boko atau Baka dikaitkan dengan Ratu Balqis, istri Nabi Sulaiman yang dulu sebagai penyembah matahari dan punya istana yang megah. Namun, Ratu Balqis ternyata takluk kepada Nabi Sulaiman setelah melihat istananya yang jauh lebih megah ketimbang Istana Baka.

Dalam konteks ini, Ratu Boko dikaitkan dengan Ratu Bilqis, Wonosobo identik dari Negeri Saba dan Nabi Sulaiman identik dengan Sleman. Namun, pemerintah sampai saat ini masih berpegang pada cerita, kisah dan sejarah bahwa Ratu Baka adalah ayah dari Nyai Roro Jonggrang.

Tak heran, bila keindahan bangunan dari bekas peninggalan istana ini pernah dicalonkan ke UNESCO untuk menjadi situs warisan dunia pada 1995. Pemandangannya begitu istimewa, indah dan mempesona. Itu yang membuat Tim Wisata Berberita.com sangat betah berlama-lama di Candi Ratu Baka.

Jelang Magrib, kami masih betah menikmati indahnya bangunan Candi Boko. Namun, kami dihampiri satpam atau semacam petugas keamanan situs. Kami diminta untuk segera keluar dari kompleks candi. Begitu juga dengan pengunjung atau wisatawan lainnya.

Kami kemudian bertanya: “Kenapa kok diminta keluar? Kami masih betah dan masih ingin menikmati indahnya kompleks istana Ratu Balqis itu sampai larut malam.”

“Kalau Magrib tiba, penuh Mas,” ujar petugas keamanan kompleks situs.

Kami kemudian penasaran, apa yang dimaksud penuh. “Maksudnya bagaimana pak? Sepi begitu kok. Yang penuh apanya?” tanya kami.

Setelah itu, petugas baru menjelaskan kepada kami bahwa menjelang Magrib biasanya banyak jin berkeliaran di kawasan kompleks situs. Entah berapa jumlahnya, ratusan atau ribuan jin, yang jelas petugas hanya menjelaskan secara singkat.

“Kalau masih pada nekat tinggal di sana meski sudah Magrib, nanti saya selaku petugas keamanan yang kerepotan Mas. Soalnya, yang sudah-sudah, banyak pengunjung atau wisatawan yang kesurupan hingga diganggu makhluk halus karena masih berada di sana saat Magrib,” ujar petugas keamanan lagi.

Ada pula yang mengatakan bila situs itu ditunggui bangsa jin. Mereka bertugas menjaga peninggalan istana Ratu Boko dari tangan-tangan jahil dan orang-orang yang berniat jahat.

Di luar hal-hal mistis, angker dan wingit, Istana Ratu Boko benar-benar menyuguhkan satu pemandangan yang indah dan mempesona. Banyak turis yang berkunjung di sana, baik dari berbagai daerah di Indonesia maupun wisatawan asing, mulai dari Jepang, Australia, Eropa, dan Amerika.

Situs Candi Boko berbeda dengan peninggalan purbakala lainnya dari zaman Jawa Kuno yang cenderung berbentuk bangunan keagamaan Hindu-Buddha. Kompleks situs ini justru menunjukkan sebuah istana, karena terdapat gerbang masuk, pendopo, kolam pemandian, tempat tinggal, sampai pagar pelindung yang mengelilingi istana.

Fakta sejarah yang diakui, Situs Ratu Boko diperkirakan sudah eksis pada abad ke-8 atau tahun 700 Masehi pada zaman Kerajaan Medang (Mataram Hindu). Namun, bila benar Candi Baka adalah istana Ratu Balqis, istri Nabi Sulaiman, maka obyek wisata Istana Ratu Boko ini sudah ada pada sekitar tahun 975 Sebelum Masehi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

− 2 = 2