FOKUSATU-Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa akhirnya dinonaktifkan sebagai Ketua Umum, satu diantara persoalan yang mengemuka adalah ketika Suharso gagal paham tentang tradisi dan budaya Ulama dan santri, dengan menganalogikan amplop untuk kiyai sebagai bagian dari korupsi.
Meski yang bersangkutan telah meminta maaf atas kekeliruan mengambil contoh dalam pidatonya di gedung KPK belum lama ini.
Pemberhentian Suharso sebenarnya bukan semata hanya soal “Amplop Kiyai” tetapi sebuah proses yang cukup panjang dan banyak dinamika, sehingga pemberhentian Suharso adalah bagian dari ikhtiar PPP untuk berbenah, dan ini adalah hal normal dan wajar, demikian ujar Wakil Ketua PPP Jakarta, Azis Khafia ketika diminta pandangannya terkait pemberhentian Suharso kepada media, Senin (05/09).
Azis menambahkan bahwa PPP saat ini masih terus berbenah dan akan terus melakukan pembenahan internal maupun eksternal guna lebih matang dan siap menghadapi Pemilu 2024 mendatang.
