Agus Fatah : Ani Pun Menangis

FOKUSATU-Anda masih ingat tokoh Ani, pasangan bermain film bang Haji Roma irama dalam beberapa filmnya?.

Tokoh Ani ini, dengan sangat baik diperankan secara bergantian oleh Yati Oktavia dan Rica Rahim. Yati Oktavia dan Rica Rahim adalah dua artis papan atas zaman itu (1985-1990)

Suatu hari ditahun 2004 Ani (Yati Oktavia) bersama suaminya menghadiri acara Peringatan 10 Muharram (lebaran anak Yatim) yang diselenggarakan oleh Pemda Kabupaten Kutai Kertanegara Kalimantan Timur, acara tersebut diselenggarakan di Pulau Kumala (mirip Taman Impian Jaya Ancol Jakarta).
Hadir diperhelatan akbar itu para pejabat Pemda Kabupaten Kutai Kertanegara dan sekitar 5000 orang terdiri dari anak-anak, remaja, pemuda, bapak dan ibu pendamping dari berbagai wilayah di Kalimantan Timur dan hajatan tersebut disiarkan oleh stasiun TV swasta nasional.

Pada acara tersebut disiapkan bubur khas kalimantan untuk seluruh peserta dan ditampilkan kesenian bernuansa Islam khas kalimantan Timur. Tampil di puncak acara, artis dari Jakarta, Neno Warisman bersama team yang menampilkan pertunjukan teaterikal berjudul : “Menyelamatkan Harta Karun Kerajaan Kutai Kertanegara”.

Dalam pementasan yang berlangsung pada pukul 11 siang tersebut dikisahkan ada seorang anak kecil yang harus berjuang menyelamatkan kekayaan alam Kutai Kertanagera dari incaran orang orang serakah.

Penampilan memukau Neno warisman dan teamnya membuat Ani (Yati Oktavia) terharu dan meneteskan air mata,

” Gile lu ya, bikin gue nangis” , komentar Ani kepada salah seorang team Neno Warisman yang berperan sebagai anak kecil penyelamat harta karun Kerajaan Kutai Kertanegara.

Sejatinya, kesuksesan penampilan Neno Warisman dan teamnya bukan semata karena akting mereka yang total, tapi dikarenakan niat mereka yang tulus untuk menghadirkan pertunjukan yang membawa kebaikan dan doa yang mereka panjatkan sesaat sebelum pertunjukan.

“Sutradara pertunjukan kami (Om Irwan Rinaldi) selalu mengarahkan dan membimbing kami agar meluruskan niat dan berdoa kepada Allah SWT sebelum pementasan. Jangan pernah terbesit dihati, bahwa kitalah penentu kesuksesan pementasan, tapi Allah SWT penentu segalanya. Jika kita berhasil merebut hati audience, itu karena Allah SWT yang berkehendak. Dan setiap selesai pementasan kami diwajibkan melakukan ritual sujud syukur atas kemudahan dan keberhasilan dalam pementasan, itulah pesan sang sutradara yang selalu kami ingat” , ungkap salah satu anggota team Neno Warisman.

“Niat dan doa ibarat dua sayap, yang menerbangkan ikhtiar maksimal seseorang menggapai kesuksesan”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

20 + = 21