FOKUSATU-Rencana pemerintah untuk menjadikan Mustafa Kemal Attaturk sebagai nama jalan di Jakarta sangatlah tidak tepat. Ujar Prof. Dailami Firdaus atau biasa disapa Bang Dai.
Karena Kemal Attaturk dikenal sebagai tokoh yang sudah menjauhkan ajaran Islam selama kepemimpinan nya di Turki.
Bahkan banyak kebijakannya yang jelas – jelas melukai umat Islam, diantaranya adalah dengan mengganti lafal Azan yang berbahasa Arab kedalam bahasa Turki, mengubah status Masjid Hagia Sophia menjadi museum, menghapus lembaga – lembaga syariah, menutup sekolah – sekolah Islam, melarang pemakaian Jilbab dan banyak hal lainnya lagi.
Menurut saya baiknya pemerintah dapat meminta atau mengajukan nama lainnya.
Pemerintah bisa berdiskusi atau meminta masukan kepada para ulama tanah air, untuk menghindari polemik dan kekecewaan masyarakat.
Banyak juga tokoh – tokoh dari Turki yang dirasa lebih tepat, seperti Sultan Mehmed II atau dikenal dengan nama Sultan Muhammad Al Fatih dibandingkan dengan sosok Mustafa Kemal Attaturk. Menurut Bang Dai.
Saya khawatir, dengan penyematan nama Mustafa Kemal Attaturk akan melahirkan opini bahwa Indonesia sebagai negara Islam terbesar di dunia menerima prinsip – prinsip sekuler.
Secara pribadi saya menolak penyematan nama tersebut sebagai nama jalan di Jakarta. Tutup Bang Dai. (*)
