Puadi Komisioner Bawaslu DKI Jakarta : Pengawas Pemilu Harus Profesional Dan Jaga Integritas

FOKUSATU-Puadi selaku Komisioner Bawaslu DKI Jakarta dan pengarang buku “Demokrasi,Pemilu dan Politik Uang mengakui bahwa tugas-tugas pengawasan dalam pemilu bukanlah tugas yang mudah. Tak jarang Ia harus berurusan dengan tokoh-tokoh besar bahkan pejabat negara bilamana ditemukan indikasi pelanggaran. Namun, atas nama profesionalitas dan integritas, Ia pun mengaku tak pernah merasa ada masalah.

“Pengawas pemilu tentu harus profesional dan mampu menjaga integritas, persoalan-persoalan prinsip terkait itu harus dijunjung tinggi, pemilu ini urusan publik, tak ada soal pribadi,” Kata Puadi dalam acara Webinar bedah buku karya nya yang berjudul Demokrasi, Pemilu, dan Politik Uang yang diselenggarakan IKA Fakultas Ilmu Sosial UNJ, Jumat malam (2/10).

Puadi sempat bercerita tentang pengalamannya di Bawaslu DKI Jakarta memanggil banyak tokoh besar terkait dugaan pelanggaran pemilu, termasuk Prabowo terkait deklarasi Emak dan Anak Minum Susu. Juga Presiden Jokowi terkait videotron yang mana diduga terdapat pelanggaran pemilu.

“Pemilu 2019 Banyak tokoh yang Bawaslu DKI Panggil di Pemilu 2019, tapi kita tidak tebang pilih, kita jaga netralitas, selama ada indikasi pelangggaran mau tidak mau harus ditindaklanjuti,” terangnya.

Menurut Puadi, pintu utama penanganan pelanggaran itu adalah adanya temuan dan atau laporan masyarakat.

“Sepanjang itu temuan dan laporan masyarakat itu memenuhi ketersyaratan formil dan materil maka wajib ditindaklanjuti,”

“Pertanyaannya adalah berani atau tidak penyelenggara pemilu, kalau saya tidak ada cerita, ya harus berani,”

Tak hanya itu, Puadi juga berpesan kepada seluruh pengawas Pemilu di Indonesia terutama yang akan melaksanakan Pilkada serentak 2020 meski masih di masa pandemi Covid-19 ini untuk bekerja ekstra keras, karena pelanggaran mungkin saja akan terjadi tidak hanya soal teknis pemilu, namun juga terkait aturan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.

Puadi merilis buku yang berjudul Demokrasi, Pemilu, dan Politik uang. Buku tersebut sebagian besar memuat pengalaman Puadi selama berkecimpung di dunia pengawasan pemilu dimana Ia mengaku banyak sekali melihat berbagai jenis pelanggaran pemilu khususnya praktik politik uang. Namun begitu, tak hanya soal pengalaman dan temuan selama bertugas, buku tersebut juga tetap punya nuansa akademis yang cukup kental salah satunya tentang kritik keras terhadap sistem pemilu kita yang masih cenderung sebatas demokrasi prosedural,tutup Puadi.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

37 − = 36