Agus Fatah : Jelajah Dunia,Temukan Mutiara

FOKUSATU-Bagi seorang anak ayah adalah tokoh idolanya sebelum ia mengenal tokoh lainnya. 

Hubungan emosional yang kuat antara seorang ayah dengan anak, diusia sepuluh tahun pertama, akan sangat menentukan perkembangan mental, anak dimasa berikutnya.

Anak yang ikatan emosional dengan ayahnya terjalin kuat, akan tampil lebih percaya diri, memiliki prinsip hidup yang kuat, sehat mental dan emosionalnya.

Peran ayah disepuluh tahun kedua adalah memberi tanggung jawab dan kontrol yang tepat pada anaknya. Dan di sepuluh tahun ketiga usia anak lelakinya, tugas ayah adalah menjadi sahabat sebagai sesama pria dewasa. Mendengar impian, keluhan, kegalauan dan menginspirasinya agar memiliki peran sosial di kehidupan dan menyiapkannya mampu berkontribusi memainkan peran kehidupan secara optimal sesuai bakat, minat dan keahlian.

Komunikasi dan pesan-pesan kehidupan dari seorang ayah diusia 10 tahun ketiga usia putranya dapat di sampaikan dengan berbagai cara dan waktu yang tepat. Salah satu cara penyampaian pesan- pesan kehidupan bisa disampaikan melalui sebuah puisi disaat putranya akan berangkat travelling, hiking atau kemping. Mari kita simak pesan seorang ayah kepada putranya yang beranjak dewasa melalui puisi berikut ini.

Anakku,
pergilah jauh kemana kau mau, nikmati masa muda penuh sukacita dengan karya nyata

Anakku,
Pergilah jauh kemana kau mau, nikmati indahnya nusantara, tapi jangan lupa, bersyukur pada yang Maha Kuasa, Penguasa jagad raya Allah SWT atas segala nikmat-Nya

Anakku,
pergilah jauh kemana kau mau, nikmati sensasi citarasa makanan nusantara dan negeri diseluruh penjuru bumi, tapi ingat hanya yang halal dan baik saja yang boleh kau cicipi dan nikmati

Anakku,
pergilah jauh kemana kau mau, tapi ingat, engkau pasti kembali keharibaan ibu pertiwi

Anakku,
pergilah jauh kemana kau mau, tancapkan merah putih di puncak puncak tertinggi negeri ini, tancapkan merah putih dihati

Anakku,
pergilah jauh, kemana kau mau, carilah syurgamu,
tapi ingat, syurgamu tetap dibawah telapak kaki ibu

Anakku,
pergilah jauh, kemana kau mau, mengejar mimpi indahmu,
tapi ingat mimpi terindah itu hanyalah jika ditaman syurga kita bersua

Anakku,
pergilah jauh, kemana kau mau temui beragam budaya dan agama, tapi ingat budaya dan agama kita tetap yang utama

Anakku,
pergilah jauh kemana kau mau, pelajari sejarah orang orang terdahulu, agar kau tahu bahwa dunia ini semu

Anakku,
pergilah jauh kemana kau mau, pelajari segala kitab kehidupan dan kebijaksanaan agar kau tahu bahwa kitab kehidupan dan kebijaksanaan abadi sepanjang zaman hanyalah Alquran.

Anakku,
Pergilah jauh kemana kau mau, selagi kau mampu, telusuri hutan belantara, arungi dan selami dalamnya samudera kehidupan, temukan mutiaranya

Anakku,
Terbanglah tinggi bersama sayap-sayap mimpimu
Mi’rajkan dirimu, temui Ilahi di singgasanaNya dan katakan :

Rabbanaa
hambaMu yang hina datang, bersimpuh dan berharap bimbinganMu,
bimbing hambaMu menjadi khalifah dalam kehidupan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

+ 41 = 42