Pabrik Bricat Di Kelurahan Cimpaeun Diduga Tidak Memiliki Amdal Dan Mengeplang Pajak

FOKUSATU – Warga Kelurahan RT 03/02 Kelurahan Cimpaeun Kecamatan Tapos Kota Depok mulai resah dengan keberadaan pabrik bricat arang.

Warga meminta perusahaan tersebut berhenti beroperasi karena setiap hari terkadang arang hitam pekat yang sudah menjadi bubuk sering menyebar kepemukiman warga.

Ketua lingkungan RT 03/02 Endang pada Media ini mengatakan, Saya atas nama warga kalau perusahaan arang itu beroprasi, Karena sudah mengangu lingkungan dan kesehatan.

” ada memang yang datang kesaya dan warga( Puri,Manah,Ajad,Ust.Nur Mustofa,Agus Jaelani)merasa keberatan tentang pabrik arang, belum lagi masalah analisis dampak lingkunganya(Amdal) kurang di perhatikan, malah diduga bermasalah dengan pajak makanya pengen ganti nama PT, ” jelas ketua lingkungan.

Saat ditemui Selasa(22/1)Staf pabrik yang memproduksi brecat sebut Aris pada Media ini mengatakan ” maaf Pak Bos saya tidak mau menunjukan surat-surat -surat atau izin,karena memang tidak ada kewajiban kami untuk memperlihatkan ke Awak Media ini,kalau memang ada komplain dari warga silahkan lapor ke RT dan RW kalau hanya Media kami tidak bisa memperlihatkan, ” terang Aris via what shaps(WA)nya.
Lebih lanjut Aris staf pabrik bricat ini mengatajan, surat kami lengkap,kalau ada kewaiban menunjukan kepejabat yang berwenang saja,bukan ke publik atau Media.

” Perusahaan lama atas nama PT. Trisakti Nusantara Terpadu dan saat ini kami sedang mengurus proses pembuatan ijin baru. Namanya PT. Royal Bricat Nusantara dan prodak kami di export ke Lebanon, ” Jelas Staf Mohamad Awab ini.

Pardi warga setempat pada media ini berujar, pabrik itu kurang peduli dengan lingkungan ” selain berdampak buruk bagi kesehatan, pakaian warga, asap pabrik juga terkadang membuat air sumur jadi tercemar air jadi hitam, lahan pertanian di sekitar pabrik juga pengaru belum kalau ada angin ngebul, ” tegas aktifis ini.

Di tempat terpisah Suryadi aktifis lingkungan hidup saat dimintai pendapatnya mengatakan ” Perusahaan itu harus memperhatikan lingkungan Amdal dan lainya, saya berharap Pemkot Depok harus turun meninjau kalau memang ada kesalahan dengan sengaja tutup saja, ” tegas pria berambut plontos ini. (Rudi. Hrp).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

+ 87 = 88