Abdul Azis Khafia : Lebaran Betawi dan Kebangkitan Nasional

FOKUSATU– Orang Betawi memiliki kata tersendiri untuk memaknai hari raya, hari penuh ceria dan kebersamaan, setiap hari raya orang Betawi menyebutnya dengan istilah “LEBARAN”, setelah selesai ibadah romadhan disebut dengan  lebaran.

Saat memasuki idul adha disebut dengan “Lebaran Haji”, pada tanggal 10 muharam disebut dengan “Lebaran Yatim”, bahkan ketika memasuki Gong xi fa choi atau hari raya konghucu, kaum Betawi menyebutnya dengan “Lebaran cina”.

Singkatnya Lebaran bagi kaum Betawi adalah suasana yang penuh ceria, kebahagian dan penuh kekeluargaan. Lebaran diisi dengan saling bersilaturahmi dan saling memberikan hadiah sebagai tanda syukur dan bahagia, pemberian hadiah berupa makanan khas Betawi disebut dengan “Anteran” atau “Hantaran”.

Gambaran keceriaan dan kebahagian suasana Lebaran di tanah Betawi dipotret oleh Ismail Marzuki, seniman legendaris Nasional dari Betawi. Lagu ini direkam di RRI Jakarta tahun 1954 untuk pertama kali dan dinyanyikan oleh Didi, nama samaran dari Suyoso Karsono. 

Ada banyak versi lagu ini. Ada beberapa lirik lagu yang sering dihilangkan karena terkesan kasar dan kurang pas pada konteks budaya hari ini. Kendati demikian, karya Bang Maing ini menjadi potret masyarakat tanah air, khususnya yang berada di Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya merayakan Idul Fitri pada periode tahun 50-an.

Dalam lagu ini, bukan hanya lagu religi pada umumnya. Lagu ini mengandung komik, kritik, hingga parodi yang segar dan spontan khas anak Betawi.

Berikut lirik asli dan lengkap dari lagu Selamat Lebaran karya Ismail Marzuki atau Bang Maing ;

Selamat Hari Lebaran
Karya ; Ismail Marzuki

Setelah berpuasa satu bulan lamanya
Berzakat fitrah menurut perintah agama
Kini kita beridul fitri berbahagia
Mari kita berlebaran bersuka gembira
Berjabatan tangan sambil bermaaf-maafan
Hilang dendam habis marah di hari lebaran

Minal aidin wal faidzin
Maafkan lahir dan batin
Selamat para pemimpin
Rakyatnya makmur terjamin

Dari segala penjuru mengalir ke kota
Rakyat desa berpakaian baru serba indah
Setahun sekali naik terem listrik perey
Hilir mudik jalan kaki pincang sampai sore
Akibatnya tengteng selop sepatu terompe
Kakinya pada lecet babak belur berabe

Maafkan lahir dan batin,
‘lang tahun hidup prihatin
Cari wang jangan bingungin
‘lan Syawal kita ngawinin

Cara orang kota berlebaran lain lagi
Kesempatan ini dipakai buat berjudi
Sehari semalam main ceki mabuk brandi
Pulang sempoyongan kalah main pukul istri
Akibatnya sang ketupat melayang ke mate
Si penjudi mateng biru dirangsang si istri

Maafkan lahir dan batin,
‘lang taon hidup prihatin
Kondangan boleh kurangin,
Korupsi jangan kerjain

Lebaran Betawi kini diselenggarakan kembali setelah tiga tahun vakum akibat pandemi, Lebaran Betawi digelar kembali 20-21 mei 2023 di Lapangan Monas Jakarta.

Lebaran Betawi bukan sekedar seremonial dan festival kesenian budaya Betawi tetapi lebih dari itu, Lebaran Betawi adalah sebuah potret kebersahajaan masyarakat dalam merayakan hari kemenangan (idul fitri) dengan bersyukur dan bersukacita, diekspresikan dengan saling berbagi dan saling memaafkan.

Baik yang muda dengan yang tua, pemerintah dengan rakyat, guru dengan murid dan lainnya. Semua memiliki ikatan kebersamaan yang kuat, inilah sejatinya kebangkitan ruhani.

Selamat Lebaran Betawi selamat Kebangkitan nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

79 + = 84