Azis Khafia : Betawi Dan Rapat Raksasa IKADA 19 September 1945

FOKUSATU-Jangan melupakan sejarah, karena dengannya kita banyak belajar kearifan agar menjadi pelajaran untuk masa depan, Peristiwa bersejarah yang tidak kalah penting dari Proklamasi Kemerdekaan adalah peristiwa satu bulan setelah nya yakni bulan september 1945, tepatnya 19 September 1945 yang kemudian dikenal dengan peristiwa Rapat Raksasa IKADA.

Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945 ternyata masih menyisakan beban buat bangsa Indonesia karena penjajah belum sepenuhnya mengakui dan sirna dari Indonesia, terlebih proklamasi digelar atas desakan generasi muda saat itu. Jepang masih bercokol di Indonesia dan masih bertekad menguasai Indonesia dan menyebarkan kabar bahwa Indonesia belum sepenuhnya merdeka.

Para tokoh Bangsa bersama para Pejuang lainnya terus menyuarakan bahwa Indonesia sudah merdeka dan harus terus disuarakan kepada dunia. Tentara Jepang mengepung Istana Negara dengan senjata lengkap, melihat situasi demikian maka para Ulama dan tokoh Bangsa terus melakukan konsolidasi dan meyakinkan rakyat bahwa kita sudah Merdeka, kita memiliki kedaulatan sendiri sebagai bangsa.

Puncak konsolidasi para ulama dan tokoh pergerakan adalah mereka bersepakat untuk mengadakan aksi dukungan kepada Pemerintah Republik Indonesia dan meminta Amanat Presiden Soekarno untuk memberi arahan langsung kepada Rakyat.

Tepat tanggal 19 September 1945 masyarakat Betawi dari Jakarta, Bogor, Depok,Tanggerang dan Bekasi berduyun-duyun memenuhi jalan-jalan dan lapangan dapan istana, mereka datang dengan berbagai macam cara, ada yang menggunakan kuda, trem, kereta api hingga berjalan kaki, suasana makin mencekam ketika kehadiran ribuan masa dihadang tentara jepang saat itu.

Namun tekad rakyat tetap bulat yakni mendengar arahan langsung dari pemimpin besar mereka yakni Bung Karno, Ribuan massa tumpah ruah dijalan dan lapangan IKADA (Monas sekarang) menunggu komando dari Bung Karno.

Demi menyaksikan masa yang makin memanas dan makin memadati lapangan IKADA, Bung Karno pun keluar dan menyapa rakyat dengan pidato singkat, meminta rakyat tetap tenang dan pulang ke rumah masing-masing dengan tenang, peristiwa rapat raksasa karena dihadiri ribuan masa tersebut kemudian dikenal dengan nama “Rapat Raksasa IkADA” Sebuah rapat rakyat yang menegaskan kepada dunia bahwa Kemerdekaan Indonesia adalah perjuangan dan kehendak rakyat, bukan pemberian dari jepang maupun penjajah lainnya.

Ribuan massa yang hadir tersebut di IKADA adalah Kaoem Betawi yang digerakkan oleh para Ulama dan pejuang kemerdekaan lainnya.(*) 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

− 2 = 7