Santri Pasundan Menyayangkan Pidato Provokatif Habib Bahar Bin Smith

FOKUSATU-Akhir-akhir ini beredar video Hb Bahar bin Smith yang muatan dan isinya lebih pada tendensi Subjektif terhadap Salah seorang Petinggi TNI, dalam Pidato yang diikuti oleh ribuan Jamaah tersebut Bahar bin Smit mengatakan “Mana Jendral yang nurunin Baliho Habib Riziek yang teriak Bubari FPI itu kok ga keliatan “Congornya” di Semeru..mana kok yang ada baliho Habib rizik yang bantu Kemanusiaan di Semeru mana jendral Baligho itu” lebih lanjut lagi Bahar Mengatakan tentang hal yang penting untuk menjaga NKRI.

Atas pidato tersebut Ketua Umum Santri Pasundan Aceng Nasir mengatakan ” Seyogyanya Seorang Habaib atau seorang Ulama lebih mengajak umat kepada hal yang menyejukan, tidak menggunakan kata-kata kasar, Bangsa ini sudah cukup lelah dengan berbagai tindakan anarkisme yang di sebabkan dogmatisme provokatif serta pidato propoganda yang memunculkan kemarahan umat.

Menurutnya Masyarakat yang awam akan mudah terpancing oleh pidato-pidato yang bernada provokatif, menebar kebencian, mengorek kesalahan seolah tidak ada sisi kebaikan apapun yang dilakukan oleh seseorang yang sudah di pandang di benci. Dan walhasil anarkisme akan mudah terjadi karena persepsi sudah mengarah pada kebencian. Literasi semacam ini sudah semestinya di hindari. Kita butuh kondusifitas jelas aceng dalam release nya, Kamis/16 Desember 2021.

Lebih jauh aceng mengatakan seseorang di angkat menjadi Pucuk Pimpinan TNI angkatan Darat tentu bukan asal-asalan ada dasar pertimbangan baik prestasi, dedikasi maupun pengalaman yang mumpuni. Seperti Pak Dudung ini kami tidak melihat dari unsur negatifnya saja banyak hal baik yang ia lakukan untuk umat islam terutama para Santri dengan kategori khusus Tahfid yang di beri jalur khusus penerimaan untuk TNI. Sowannya Kasad Kepada Pimpinann Ormas Islam seperti NU maupun Muhammadiah dengan melakukan dialog tentang isu-isu keagamaan tentu ini bukan di anggap main-main ada sharing dan diskusi di sana sehingga tidak memunculkan persepsi pada satu Pihak.

Pak Kasad Jendral Dudung itu darahnya orang Sunda tentu karakternya lebih nyunda perasaannya lebih sensitif dari pada koar-koar dengan bahasa kasar seperti kata “congor” ini bahasa kasar dan sangat menyakitkan karena orang Sunda punya philososfi “hade goreng oge ku Basa” (baik buruk seseorang dengan tutur kata) kata Congor yang disampaikan Bahar Bin Smith ini sebuah kata Pelecehan dan penghinaan.
Menghina Pemimpin TNI sama dengan Menghina Institusinya.

Aceng berharap Habib Bahar bin Smith menyampaikan permintaan Maaf kepada Jendral Dudung dan Tidak lagi menyampaikan pidato yang provokatif pada Umat, Mengkritik Pemerintah itu boleh dan bahkan Presiden Jokowi juga menunggu Kritik itu, tapi seyogyanya dengan masukan yang positif agar lebih terjaga kondusifitas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

− 2 = 1