Agus Fatah : Orang Besar Dekat Di Hati Anak

FOKUSATU-Banyak orang hebat dan tokoh besar di berbagai bidang kehidupan yang dekat bahkan sangat dekat dengan anaknya atau anak-anak disekitarnya, di zamannya.

Para Nabi adalah tokoh yang sangat dekat dengan anak-anaknya. Coba perhatikan bagaimana hubungan Nabi Ibrahim As dengan putranya Ismail As. Perhatikan juga hubungan Nabi Yakub As, dengan putranya Yusuf As. Perhatikan pula hubungan Rasulullah dengan putrinya, Fatimah dan cucunya Hasan dan Husien.

Hubungan mereka dengan anak cucunya sangat dekat, erat, lekat dan hangat. Komunikasi mereka sangat efektif dan produktif. Bahkan komunikasi dan dialog mereka diabadikan dalam al-quran. Salah satu komunikasi dialogis terbaik antara seorang ayah dan putranya adalah komunikasi dialogis antara Ibrahim dan putranya Ismail yang diabadikan dalam al-quran (QS: As-shaffat : 102)

Ibrahim:

“Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku menyembelihmu bagaimana pendapatmu?”

Ismail:

“Wahai Ayahku, lakukan apa yang diperintahkan Allah kepadamu, Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar”

Komunikasi terbaik berikutnya adalah ketika Ibrahim As dan Ismail As selesai membangun ka’bah,

Ibrahim:

“Sebaik-baik kawan dalam melaksanakan perintah Allah adalah kamu, wahai putraku tercinta”

Ismail :

“Terima kasih atas bimbingan dan pelajaran darimu, Ayah! , semoga kita termasuk orang yang bersyukur”

Nabi Kita Muhammad SAW juga sangat dekat dan sayang dengan anak cucunya, Rasulullah bersedia dijadikan kuda tunggangan dalam keadaan sholat, oleh cucunya Hasan dan Husein. Bahkan Rasulullah memerintahkan seorang sahabat, untuk segera pulang mencium anaknya, ketika berkata bahwa ia tidak pernah mencium anaknya yang berjumlah 10.

Kemudian Rasulullah bersabda:

“Man laa yarham laa yurham”

“Siapa yang tidak menyayangi, tidak akan disayangi” ( HR: Bukhori dan Muslim dalam Kitab Riyadhu sholihin)

Rasulullah SAW bukan hanya dekat dengan anak dan cucunya saja, beliau juga sangat dekat dengan anak-anak di masanya. Ali bin Abi Thalib, Ibnu Abbas, Usamah bin zaid, Anas bin Malik dan masih banyak lagi yang lainnya, adalah anak anak yang mendapat sentuhan kasih sayang Rasulullah.

Rasulullah juga punya kebiasaan memberi salam kepada anak anak, mengusap lembut kepala mereka, mengumpulkan dan memberi mereka hadiah kecil dan anak perempuan mendapat bagian terlebih dahulu.

Begitulah teladan para Nabi dan Rasulullah untuk kita, mereka sangat mencintai anak cucu dan anak anak disekitarnya. Para pemimpin dan tokoh negeri ini, seperti Soekarno, Bung Hatta, B.J Habibie, Buya Hamka dan masih banyak lagi yang lainnya juga dikenal sangat dekat dengan putra-putri mereka.

Khalifah Umar bin Khattab, pemimpin yang dikenal tegas dan berwibawa ternyata adalah sosok yang sangat dekat dengan anaknya. Bahkan Umar bin Khattab mengatakan:

“Kecintaan seorang pemimpin kepada rakyatnya, bisa dilihat dari seberapa sayang ia kepada anak-anak, karena anak-anak adalah rakyatnya yang paling lemah.”

Semoga Allah SWT memberikan kita hati yang lembut sehingga dapat mengekspresikan kasih sayang kita kepada anak-anak secara benar seperti yang Rasulullah contohkan. Sejatinya, akhlaq (karakter) anak tumbuh bersama orang-orang dewasa disekitarnya. Baik akhlaq (karakter) orang dewasa, insya Allah baik pula akhlaq (karakter) anak.

Wallahu a’alamu bi as-showaab.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

+ 88 = 98