Aji Najiullah Thaib : Wajah Baru Tanjung Jabung Timur

FOKUSATU-Selaku Dewan Pengawas Badan Musyawarah Keluarga Jambi (BMKJ) Jakarta, saya di Undang dalam sebuah pertemuan anggota dan pengurus oleh Ketua Umum BMKJ, yang juga direktur Eksekutif Lembaga Survey Puspoll Indonesia, Muslimin Tanja.

Pertemuan yang dilakukan di kantor Puspoll Indonesia, di Jalan Tebet Timur Dalam itu dibarengi dengan makan siang bersama. Inilah penanda sebagai orang Jambi, setiap ada pertemuan pastinya dibarengi dengan makan-makan. Makanan yang disajikan pun makanan khas Jambi yakni Tempoyak gulai.Selasa/24 Agustus 2021.

Adanya tempoyak itu seakan terasa sedang berada di Jambi, terlebih lagi yang hadir adalah generasi muda Jambi dan Calon pemimpin Jambi. Saya sangat bersyukur berada diantara orang-orang muda, yang semangatnya masih mengebu-gebu, terlebih saat bicara soal suksesi kepemimpinan.

Pada awal pertemuan membahas tentang keberlangsungan BMKJ Jakarta, dan kegiatan yang bisa dilakukan dimasa Pandemi, dalam situasi yang sangat sulit untuk berinteraksi langsung. Sebagai dewan pengawas saya pun memberikan sedikit masukan, dan dengan ide-ide yang sederhana namun sangat mungkin bisa dilakukan.

Sampailah saatnya saya mau pulang, adinda Muslimin Tanja mengajak saya berbicara secara khusus dirungannya. Dia bercerita tentang pengalamannya pulang ke kampung halaman di Tanjabtim, dan dari ekspresi wajahnya saya menangkap bahwa dia sangat bangga dengan kampung halaman yang dicintainya tersebut.

Muslimin cerita tentang potensi wisata di Kecamatan Sadu yang belum pernah terpublikasi, sehingga timbullah berbagai gagasan dalam benaknya tentang bagaimana mengangkat potensi wisata tersebut, sementara saat ini dia hanyalah warga biasa yang tidak punya wewenang untuk itu.

Saya cuma bilang pada Muslimin, sebagai seseorang yang punya kedudukan di Jakarta, punya kepedulian terhadap daerah kelahiran itu sudah cukup. Banyak cara untuk mengangkat potensi daerah, dan saya pun mencoba memberikan masukan. Saya juga bilang, punya harapan dan kecintaan kepada tanah kelahiran itu bisa menjadi sebuah doa.

Sebagai orang tua saya punya pandangan terhadap Muslimin Tanja, dia adalah seorang pemimpin yang wise, low profile, dan punya integritas. Pandangan itu saya sampaikan pada dia, dan saya juga bilang pada dia, sering-seringlah melongok ke kampung halaman, supaya tahu kelebihan dan kekurangannya, dengan demikian tumbuh motivasi untuk memperbaiki keadaan tersebut.

Tagline ‘Wajah Baru’ itu sangat pantas disematkan pada Muslimin Tanja, karena dia punya pandangan yang baru dan konsep yang baru tentang masa depan daerah kelahirannya.(*)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

43 − = 42