Agus Fatah : Menghidupkan 2 Sunnah Dari Kurma

FOKUSATU-Tak terasa Ramadhan 1442 H telah memasuki pekan ke 2. Dan Alhamdulillah setiap hari di saat berbuka puasa, kita bisa menikmati manisnya kurma.kata Agus Fatah selaku Aktivis Konservasi AN NAHL Ecopark.

Dengan memakan kurma saat berbuka puasa sesungguhnya kita sedang menghidupkan sunnah Rasulullah SAW yang menganjurkan kita untuk makan kurma saat berbuka puasa.

Sebenarnya ada satu lagi sunnah Rasulullah SAW yang bisa kita mulai hidupkan di bulan Ramadhan ini. Sunnah itu adalah menanam pohon kurma. Rasulullah SAW bersabda :

” Jika hari kiamat telah tegak, sedang ditangan seorang diantara kalian terdapat bibit pohon (kurma), jika ia mampu utk tidak berdiri sampai ia menanamnya, maka lakukanlah.”
HR: Ahmad No: 3/183,184,191

Menanam pohon kurma adalah sunnah yang harus dihidupkan oleh kaum muslim, tidak ada alasan untuk tidak menanam pohon kurma karena di bulan Ramadhan kurma bisa ditemukan dengan mudah dan bijinya bisa disemai untuk ditanam kemudian

Bayangkan jika setiap muslim di seluruh dunia menanam pohon kurma, insyaallah akan ada 1 miliar lebih pohon kurma yang akan tumbuh di bumi ini, tentu ini akan membuat bumi makin hijau dengan oksigen yang berlimpah untuk menunjang kehidupan manusia serta kebutuhan kaum muslimin terhadap kurma di bulan Ramadhan kedepannya akan terpenuhi.

Dan menanam pohon kurma termasuk 7 diantara amalan yang pahalanya akan terus mengalir, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

” Dari Anas bin Malik RA, ada 7 hal yang akan mengalir pahalanya bagi seseorang setelah meninggal: mengajarkan ilmu, mengalirkan sungai, menggali sumur, menanam pohon kurma, membangun masjid, mewakafkan Quran, dan meninggalkan anak yang akan memohonkan ampunan baginya setelah matinya.”
HR: Al Bazar No: 7289 dan Ad-Dailamy dalam Musnad Al-Firdaus No: 3492.

Subhanallah inilah 2 sunnah yang sangat tepat dihidupkan di bulan Ramadhan, memakan kurma saat berbuka puasa dan menanam pohon kurma.

Mari kita menanam pohon kurma mulai sekarang, kalau bukan sekarang kapan lagi?
Kalau bukan kita siapa lagi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

4 + 6 =