MHR Shikka Songge Berikan Seruan Kepada Junior HMI Di Tanah Air

FOKUSATU

KEPADA YTH YUNIORKU HMI
Se Tanah Air.

Jadikanlah dirimu sebagai sosok seorang kader, yaitu segelintir orang yg terseleksi, terdidik, terpelajar, mempunyai komitmen yg kuat pada visi dan misi, serta memiliki militansi yg sanggup mengawal visi dan misi mencapai tujuan organisasi.

Sebagai kader HMI, maka dinda yuniorku, Tunjukanlah Syahadatmu, karena tidak satupun muslim dan mukmin yg sanggup menyembunyikan imannya dari ruang sejarah diantara langit dan bumi.

Iman, akan terasa bermakna ketika buah iman sanggup diformulasikan menjadi cara berfikir, atau menjadi kerangka dasar pembentukan ilmu, dan setiap ilmu sanggup diformulasikan dlm bentuk akhlaq sebagai wujud dari iman yg merupakan dasar dari gerakan perubahan.

Salam juangku untuk semua yuniorku, dindaku para pengurus, dan Ketum HMI Cabang Se Tanah Air. Semoga sll tergerak idealusme kekaderan, yg hadir untuk memenuhi panggilan ummat dan bangsa, menciptakan sejarah peradaban. Sejarah hari esok, jatuh bangun peradaban negeri ini di tangan kalian semua. Missimu wahai kader hijau hitam, memenangkan perlawanan kebatilan dan membawa umat merahi kebangkitan dan kejayaan. Sebagaiman riwayat kehadiran HMI bertujuan mewujudkan masyarakat adil makmur yg diridlohi Allah swt. Tidak akan ada kebangkitan dan kejayaan ummat, jika para yunior masih berretorika dan bersekutu dg kebathilan dan kedzaliman. Oleh jangan pernah sekalipun dinda yuniorku mencampur adukan antara “yang haq dan yg bathil”, karena hanya istiqomah fie shirotholmustaqim dinda merahi taqdir kemenangan. Tidak ada kemenangan di dlm perjuangan bagi kaum vatalis yang meragukan kebenaran. Langkah perjuanganmu akan mershi kemenangan jika kebenaranmu hanya di di tangan Allah.

Yakinlah wahai dinda yuniorku, bhw setiap tapak langkahmu yg mensejarah adalah jihad, dan setiap jihadmu adalah fisabilillah janji Allah. Dan Allah al aziz, al waid, walmutakabbir tak pernah mengingkari Janjinya kepada orang orang beriman.

Jadikanlah kecerdasanmu dindaku untuk hadir dan bernarasi mewarnai ruang public. Publik memerlukan kecerdasan yg menawarkan perspektif tentang keadilan bernegara, pemihakan pada rakyat dan kaum tertindas. Kalau ada Partai di Parlemen yg menolak bhk keluar dari Ruang Paripurna, itu mengindikasikan, bhw ada hal fundamental yg mengganggu integritas kebangsaan kita. Kalau ada ribuan kaum buruh bergerak artinya ada hak kemanusiaan mereka yg terganggu. Apakah PKS, Partai Demokrat yg berskap berbeda dan buruh yg bergerak, mahluk yg tidak punya otak kah ? Tentu tidak.

Sejak kapan pemerintah beroposisi kepada rakyat dan merasa paling benar dari suara nurani rakyat ? Kekuasaan yg mengingkari rakyat adalah kekuasaan yg tidak dilahirkan oleh rakyat. Kekuasaan yg dilahirkan oleh rakyat akan sepenuhnya berkhidmat pada rakyat. Pemerintahan yang dihasilkan rakyat, tentu tidak akan menggadaikan kedaulatan rakyat untuk kepntingan para kapitalis. Jelasnya pemerintahan yg dihasilkan rakyat, hanya berkomiment pada rakyat, dan tidak akan pernah mengingkari dan mengkhianati suara kedaulatan rakyat.

Belajarlah pada negara maju, di mana pejabatnya bahkan Perdana Mentri sekalipun, bilamana berbuat teledor yg merugikan rakyat dg tulus mereka meletakan jabatan, mengundurkan diri secara terhormat. Hal itu bermakna bhw mereka pemimpin beragama, mengabdi kepada negara dan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat.

Di Indonesia justeru sebaliknya. Pejabat negara bermuka tembok tak pernah merasa salah, dan tak pernah merasa malu meski kesalahannya dipertontonkan di ruang public.

Betapa songongnya Pemerintah yg tidak tahu menempatkan posisi sebagai penyelenggara negara yg berkhidmat pada kedaulatan rakyat. Sejatinya mereka hanyalah pemimpin negara yg tidak merakyat, karena memang penguasa saat ini bukan dihasilkan oleh suara politik dari pemilih yg sah.

Andaikan adinda yuniorku harus memilih, antara pandangan Presiden atau Pemikiran para ilmuwan, di tengah memudarnya moralitas dan integritas kekuasaan, tentu dg kesadaran yg tinggi adinda yuniorku pilihlah dan berfihaklah pada pandangan dan pemikiran para ilmuwan. Karena disitulah pertanggungjawaban tertinggi kita kepada Tuhan, Agama bangsa dan negara.

KEKUASAAN SUMBER MASALAH
Yuniorku Kader Hijau Hitam, jika dicermati secara sistematis, maka sesungguhnya sumber dari segala kegagalan dan kebangkrutan itu ada pada panyelenggara negara. Rayat dan buruh hanya punya hak untuk hidup dan mereka punya kemerdekaan untuk memperjuangkan nasibnya. Terlalu naif kalau fihak tertentu menuding bhw gerakan buruh dikapitalisasi oleh elit yg sedang mengkritis kekuasaan. Ini pernyataan orang yang hanya ingin berkuasa dan menikmati kekuasaan tanpa mau memahami hak kaum buruh yg punya kemerdekaan. Penguasa sll meniadakan kemerdekaan insiatif kaum buruh yg juga manusia merdeka.

PRESIDEN JOKO WIDODO KEHILANGAN MORALITAS KEMANUSIAAN.

Sejatinya Negeri ini berideologikan Pancasila, yang menempatkan posisi pemerintah berada ada garis tengah. Ibarat mendayung antara dua batu karang, antara Kapitalisme dan Sosialisme. Bahkan lebih dari itu pemerintahan Joko Widodo harus bisa mengendalikan kaum kapitalis dan di sisi lain melindungi serta mensejahterakan kaum buruh khususnya pribumi pada umumnya di tempat yg istimewa.

Dlm konteks pembahasan UU OMNIBUS LAW Presiden Joko Widodo kehilangan nurani politik, krisis moral, ia lebih peduli dan mengedepan kepentingan pemilik modal dan mengabaikan hak hak kaum buruh. Presiden Joko Widodo tersendera oleh kerakusan pemilik modal atau kaum kapitalis.

Kaum kapitalis sedang membuka peta selanjutnya untuk merampok kekayaan rakyat secara sistemik. Yuniorku, tinggal kita hitung berapa kemiskinan dan pengangguran yang akan lahir di negeri ini, setelah OMNIBUS LAW sah diundang undangkan. Tidak boleh ada pengangguran dan kemiskinan di negeri ini, dan jangan sampai suatu saat nanti warga negeri ini mati kelaparan seperti TIKUS MATI DI LUMBANG PADI.

Ciputat 6 Oktober 2020
MHR. Shikka Songge

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

+ 3 = 10