FOKUSATU-Lagu jawa “Ojo dipleroki” dipenuhi dengan serat akan pesan jangan sampai lupa pada jati diri Indonesia.
mas mas mas ojo dipleroki (mas mas mas jangan begitu banget liatinnya)*
mas mas mas ojo dipoyoki (mas mas mas jangan disindir)*
karepku njaluk diesemi (maunya aku minta senyumin)*
tingkah lakumu kudu ngerti coro (perilakumu seharusnya menyesuaikan adab)**
ojo ditinggal kapribaden ketimuran (jangan meninggalkan kepribadian ketimuran)**
mengko gek keri ing jaman (nanti malah ketinggalan jaman)*
mbok yo sing eling dek (ya harusnya ingat dek)**
eling bab opo mas (ingat bab apa mas)*
iku budoyo (itu kebudayaan)**
pancene bener kandhamu (memang benar apa yg mas katakan)*
.
ket:
* = pelantun perempuan
** = pelantun laki-laki
cipt : Ki Narto Sabdo
Dikalangan orang jawa atau yang suka mendengarkan lagu campursari sudah pasti tidak asing dengan lagu ini, saya sendiri mendengarkan lagu ini pada saat SD tahun 2002 dulu masih pakai kaset tape mendengarkannya, memang lagu ini banyak pesan bagi kaum muda untuk tidak melupakan jati diri budaya jawa/ Indonesia dengan begitu banyaknya budaya luar yang masuk dan jangan sampai anak muda sekarang melupakan budaya leluhurnya sendiri.
Seolah-olah kita sudah diingatkan oleh lagu ini sejak dulu agar kita jangan lupa budaya sendiri agar tidak lupa jati diri pribadi bangsa Indonesia, tidak sengaja sekarang suka dengerin lagu coveran PAKSI BAND yang banyak menembangkan lagu campursari dengan gaya musik yang modern tapi tidak menghilangkan khas lagu aslinya.
Coba kita lihat sekitar kita apakah budaya kita menjadi vaforit anak muda sekarang ini atau hanya beberapa persen saja, karena begitu banyak gelombang budaya luar masuk dan ada juga sudah memiliki fans tetap di hati anak negeri ini, juga ini seperti persimpangan-persimpangan budaya sendiri yang harus berinovasi tapi tetap pada pakem budaya jati diri bangsa sendiri.
–LRP–
