ESM : New Normal yang Abnormal, Bentuk Kegagalan Pemerintah mengatasi Covid 19

FOKUSATU-Dengan adanya istilah baru NEW NORMAL menurut ESM ini adalah hal biasa, seharusnya NEW NORMAL ini menjadi NORMAL saja toh dari awal Isu ini muncul, ESM sudah mengingatkan pemerintah dan MUI untuk tidak terlalu gegabah dan tidak menakut-nakuti masyarakat apalagi sampai menganjurkan untuk sementara Masjid-masjid ditutup, bahkan saya sampai membuat surat terbuka buat Raja Salman dan Putera Mahkota Kerajaan Saudi Arabia agar penanganan Konspirasi Covid 19 ini tidak mengganggu system peribadatan Umroh/Haji Umat Islam baik nasional maupun Internasional

Kenapa Pemerintah sekarang dengan wacana dan rencana NEW NORMAL ini, tidak mengevaluasi cacat konstitusi kita sendiri dengan mengembalikan UUD 1945 ke Naskah aslinya dengan mengakomodir Piagam Jakarta sesuai dengan dekrit Presiden Soekarno 5 Juli 1959 (usia ESM waktu itu baru 4 bulan) sekaligus mempertahankan eksistensi TAPMPRS No. 25 Tahun 1966 tentang PEMBUBARAN PARTAI KOMUNIS INDONESIA, PERNYATAAN SEBAGAI ORGANISASI TERLARANG DISELURUH WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAGI PARTAI KOMUNIS INDONESIA DAN LARANGAN SETIAP KEGIATAN UNTUK MENYEBARKAN ATAU MENGEMBANGKAN FAHAM ATAU AJARAN KOMUNIS/MARXISME-LENINISME yang hari ini mulai diacak-acak atasnama konstitusi melalui RUU Haluan Ideologi Pancasila menjadi usul inisiatif DPR RI dalam prolegnas Tahun 2020 ini.

Perlu diketahui bahwa Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan TAPMPRS No.25 Tahun 1966 adalah bagian dari sejarah perjalanan bangsa Indonesia selama 74 Tahun 8 Bulan telah merdeka, tidak semudah itu menghilangkan garis sejarah bangsa ini karena akan menghadapi perlawanan kuat dari anak cucu bangsa dan Negara Indonesia yaitu Rakyat Indonesia itu sendiri yang tidak ingin sejarah bangsa Indonesia ini dihilangkan begitu saja walaupun mengatasnamakan Konstitusi, apalagi Dekrit Presiden dan TAPMPRS tersebut sangat pro kepada kepentingan umat Islam sebagai kontributor terbesar dalam perjuangan dan merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.

Dalam rangka kampanye New Normal ini oleh Presiden Jokowi dan Para Menterinya, sebaiknya jangan tanggung-tanggung atau menca-mencle karena akan membingungkan masyarakat, jadi sebaiknya restart semua komponen dan eleman bangsa ini kearah cita-cita luhur Pancasila dan UUD 1945 hasil kemufakatan para Founding Father’s Bangsa Indonesia yang dibuat oleh Tim 9 BPUPKI sebagai wujud kongkrit dasar dari pelaksanaan Garis-garis Besar Haluan Negara, dimana Pancasila dan Islam merupakan sebuah Persesuaian bukan kontradiksi yang selama ini diisukan dan dipropagandakan oleh pihak-pihak yang anti Islam, jangan memberangus kepentingan umat Islam sebagai Warga Negara mayoritas Pribumi terbesar di NKRI.

Bahwa keadaan yang jadi tidak Normal atau abnormal kemudian dikemas menjadi Istilah New Normal adalah permainan narasi/literasi/lips service semata dari Pemerintah untuk menutupi kegagagalan pemerintah saat ini dalam menghadapi Konspirasi Covid 19 dan itu karena Ulah Rezim Jokowi sendiri, mulai dari sikap melecehkan covid 19 sejak awal kehadirannya sampai tak becus menanganinya hingga Ribuan orang Indonesia dan Tim Media meninggal dunia karenanya, kini muncul dengan istilah BERDAMAI DENGAN CORONA sangat BERTENTANGAN ISTILAHNYA, MESTINYA JUJUR AKUI REZIM KALAH DENGAN COVID 19 TERUS MENYERAH MINTA DAMAI.

JIKA DEMIKIAN AJARAN ISLAM MEMBERIKAN JALAN YAITU TAUBAT NASIONAL dengan cara membuat pernyataan Resmi Presiden untuk mohon AMPUN KEPADA ALLAH dan MINTA MAAF KEPADA RAKYAT INDONESIA, KEMUDIAN REALISASI DARI NEW NORMAL TERSEBUT ADALAH DENGAN MELAKUKAN PEMECATAN KEPADA MENTERI – MENTERI ATAU PEJABAT TERKAIT SAMPAI KEPADA PARA GUBERNUR YANG MELECEHKAN AJARAN ISLAM DENGAN membuat HIMBAUAN yang menjurus kepada PELARANGAN SHOLAT JUM’AT di Masjid & Pelaksanaan Sholat IEDUL FITRI DI RUMAH SAJA, AGAR SADAR UNTUK MENGUNDURKAN DIRI termasuk ulama-ulama jahat dan oknum MUI yang cinta Dunia itu, untuk tidak lagi berada dalam posisinya sekarang dan Atau JOKOWI mengambil inisiatif lain yang lebih pro Rakyat bukan Investor Asing/Aseng.

Jika ini tidak dilakukan oleh JOKOWI maka tunggulah AZAB ALLAH AKAN TIBA seperti dijelaskan dalam Q.S. AT TAUBAH ayat 23 : Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan bapa-bapa dan saudara-saudaramu menjadi wali(mu), jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka wali, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

Prediksi kedepan ESM kemungkinan besar KRISIS POLITIK, EKONOMI DAN SOSIAL tidak dapat dielakkan lagi yang akan semakin bergejolak dan semakin sulit untuk dikendalikan, sehingga berefek kepada pergantian kekuasaan. Oleh karena itu segeralah SADAR WAHAI PARA PENGUASA, TAKUTLAH HANYA KEPADA ALLAH SESUAI DENGAN SUMPAH JABATAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN SAAT DILANTIK OLEH MAHKAMAH AGUNG. Semoga ALLAH SUBHANNAHU WA TA ALA MASIH MAU MENOLONGnya. Aamiin.

Bogor, 28 Mei 2020
Salam Takziem
DR. H. EGGI SUDJANA MASTAL, SH. MS.i
ADVOKAT SENIOR
KETUA DEWAN PENDIRI PPMI
Korespondensi Tlp/WA : 0855 1231 959

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

+ 50 = 58