Pascasarjana UNJ Menggelar Seminar Nasional “Merdeka Belajar, Fokus Tingkatkan Mutu Output SDM LPTK”

FOKUSATU-Program Merdeka Belajar dalam Mencapai Indonesia Emas 2045 melalui kebijakan Mendikbud Mas Nadiem Makarim dengan optimisme tinggi yaitu dengan cepat mempersiapkan diri, memetakkan potensi, kekuatan serta kelemahan yang dimilikinya untuk dapat berperan mencetak tanaga kependidikan dan tenaga non kependidikan yang mampu bekerja secara profesional. Dengan semangat tersebut Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Merdeka Belajar: Dalam Mencapai Indonesia Maju 2045”.

Menurut Prof Nadiroh selaku Direktur Pascasarjana UNJ bahwa program merdeka belajar kembali kepada sumber SDM guru itu sendiri dari cetakan LPTK harus disiapkan dan didukung dengan baik.

“Sebab betapa suatu kurikulum dan sistem pendidikan yang tersusun dengan baik dan lengkap, numun ketika pelaksana di lapangan oleh guru-guru yang merupakan produk dari LPTK tidak tersiapkan dengan baik, maka proses pendidikan tidak akan menghasil Sumber Daya Manusia yang unggul, maju, cerdas dan berkarakter sebagaimana cita-cita luhur bangsa Indonesia”, Ucap Nadiroh yang juga Guru Besar bidang Kependudukan dan Lingkungan Hidup UNJ dalam rilis tertulis yang diterima redaksi (10/3).

Ia pun menambahkan bahwasanya LPTK yang tersebar di seluruh Indonesia harus terus berbenah, memiliki atensi tinggi terhadap perubahan, terus meningkatkan kualitas diri serta mengembangkan sistem perkuliahan yang dinamis dan adaptif menyesuaikan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan.

“Kebijakan Mendikbud berupa ‘Merdeka Belajar-Kampus Merdeka’ menjadi terobosan baru dalam sistem Pendidikan Tinggi. Sangat menarik untuk dibedah sekaligus dikaji untuk supaya dapat bersama-sama di implementasikan dalam dunia Universitas”, tukas Prof Nadiroh.

Lebih lanjut Prof Nadiroh menjelaskan tentang definisi merdeka belajar.

“Mendefinisikan merdeka dengan benar bukan kebebasan tetapi Istiqlal bebas hatinya, bersih plong tidak menyimpan rasa yg tidak baik untuk bisa merdeka harus menjadikan diri kita manusia, untuk menjadi manusi harus menjadi pemurah kasih sayang termasuk terhadap makhluk hidup lain, terus menerus dengan belajar mensinergiskan antara pengetauan dan ilmu sampai menemukan Rahmat yg dirasasan sehingga kita Fatonah”, ucap Prof Nadiroh.

Hasil kegiatan seminar nasional ini menurut Prof Nadiroh akan disusun sebagai Policy Brief (ringkasan kebijakan) Pendidikan Nasional, serta dilengkapi pemikiran dari kalangan akademisi, praktisi dan pihak lain yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam proses pendidikan nasional.

“Sebagai kajian akademis dalam rangka menyusun ‘Grand Desain penyiapan SDM menghadapi berbagai tantangan Global’ sehingga dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan Kemendikbud dalam proses pembangunan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan” Sambung Prof Nadiroh.

Acara Seminar Nasional sendiri dibuka langsung oleh Rektor UNJ, Dr. Komarudin, M.Si yang fokus mengkaji peningkatan kualitas pendidikan.

“Kualitas pendidikan bertujuan untuk memformulasikan peluang dan tantangan dalam mencapai standar mutu pendidikan melalui kajian evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar (KBM) sesuai kebijakan Merdeka Belajar, di samping implementasi Merdeka Belajar di berbagai ranah pendidikan formal”, Ucap Dr. Komarudin.

Acara seminar nasional tersebut dipandu oleh moderator Prof. Eko Indrajid dan tampil sebagai pembicara antara lain: 1) Dr. Subendi,  Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan, Bappenas, 2) Dr. M. Hasbi. Direktur PAUD dan Dikdasmen Kemendikbud, 3) Dr. Komarudin, M.Si, Rektor UNJ, 4) Prof. Dr. Didin Wahyudin mewakili Rektor UPI Bandung, dan 5) Prof. Dr. Sylviana Murni, Anggota DPD RI. Serta sebagai pembahas dalam seminar nasional Merdeka Belajar ini adalah 1) Direktur Pascasarjana UNJ, Prof. Dr. Nadiro, M.Pd, 2) Ketua Senat UNJ, Prof. Dr. Hafid Abbas, dan 3) Ketua Umum PGRI Pusat, Prof. Dr. Unifah Rasyidi.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

− 4 = 5