Satgas 115 Tahun 2017 Fokus Transnational Organized Fisheries Crime

WARTAHOT  – Pemerintah melalui Satgas 115 dalam setahun ke depan fokus pada pemberantasan kejahatan perikanan transnasional terorganisir (transnational organized fisheries crime), demikian dikemukakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti selaku Komandan Satgas 115.

Dalam pemberantasan Transnational Organized Fisheries Crime, kementeriannya akan terus mendorong komunitas internasional untuk mengakui istilah ini melalui keterlibatan Satgas 115 dalam berbagai forum internasional, lanjut Susi.

Di tahun 2017, Satgas 115 akan meningkatkan kemampuan pendeteksian, terutama dalam melakukan patroli pengawasan dari unsur gabungan, TNI, KKP, Kepolisian dan Bakamla, baik di wilayah barat dan timur. Khususnya penggunaan airborne surveillance dan satelit untuk mendeteksi pelanggaran serta pembersihan rumpon-rumpon ilegal di seluruh wilayah Indonesia.

Satgas 115, juga akan merealisasikan The International Fish Force Academy of Indonesia (IFAI) bekerjasama dengan Jakarta Center for Law Enforcement Cooperation (JCLEC), agar aparat penegak hukum memahami dan menerapkan pendekatan multidoor dan pertanggungjawaban pidana korporasi”, tambah Susi.

Disamping itu pula, Satgas 115 akan meningkatkan perlindungan awak kapal Indonesia yang bekerja di Kapal Ikan Asing, serta melakukan uji tuntas (due diligence) dan peningkatan kepatuhan pajak dari pelaku usaha.

Sepanjang 2016, Satgas 115 telah melakukan penangkapan terhadap 781 kapal pencuri ikan, dengan rinciam TNI AL sebanyak 204 kapal, Polair 380 kapal, Bakamla 20 kapal dan PSDKP KKP 177 kapal dan menenggelamkan 236 kapal pelaku pencuri ikan. Awal tahun ini, KKP ‎bersama Satgas 115 sedikitnya segera menenggelamkan 92 kapal asing pencuri ikan yang telah ditangkap (51 kapal sudah diputuskan bersalah oleh pengadilan atau inkracht). (Tjo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

+ 25 = 28