FOKUSATU -Menimbulkan kenangan 38 tahun yang lalu saat perpakaian SMP dan masih dalam kondisi remaja puluhan alumni SMP N 115 Jakarta Selatan angkatan tahun 1980 mengadakan silaturahmi dengan para kerabat yang dilaksanakan di Denpasar. Acara yang diadakan pada tanggal 6 April hingga 9 April ini di ikuti oleh 40 alumnus.
Dua Puluh Delapan tahun bukanlah waktu yang singkat. Ada pesan rindu yang barangkali tak terucap dan hanya bisa dibayar dengan pertemuan. Nyatanya, meski di era sekolah dulu siswa seangkatan sekitar 300-an, yang turut serta acara ini hanya 40. Sebab tak semua alumni masih berdiam di Jakarta. Sebagian berhalangan datang karena ada acara pribadi. Setidak-tidaknya, reuni mempertemukan yang sempat terpisah dan mempererat yang sempat patah. Silaurahmi inilah yang setelah ini perlu dieratkan kembali.
Desna selaku Penyelenggara mengatakan bahwa reuni ini diadakan untuk mempererat tali silaturahmi antara teman seangkatan. Bahkan Jufri selaku ketua berharap Ke depan kegiatan ini mampu memotivasi teman-teman lain untuk mengadakan hal yang sama dan meningkatkan lagi intensivitas kegiatan di SEMABEL.
“InsyaAllah dengan terjalinnya kembali silaturahmi ini, kami kedepannya akan membentuk wadah para alumni untuk saling berbagi dengan alumni itu sendiri dan kita akan adakan baksos-baksos yang sifatnya kepedulian terhadap lingkungan disekitar kita,” ujar Jufri.
“Acara ini bukan hanya sekedar jalan jalan semata tapi hal ini dilaksanakan karena kita menyadari bahwa kita tidak bisa selamanya berkumpul satu hari, seminggu atau satu bulan. Untuk itu dengan keinginan yang tulus dan juga memang sifat bunda Desna maka dari itulah kita ke Bali. Pada intinya kita melihat pertemanan itu jangan ada perbedaan melainkan kebersamaan. Untuk itu kita berterimakasih kepada Bunda Desna yang dititipkan kelebihan oleh Tuhan dan juga yang sudah begitu baik menyatukan 40 teman teman di Bali,” Tutur Arief selaku dewan penasehat menambahkan.
Pada saat reuni, para pesertanya memakai seragam merah dan jingga dengan desain yang sama. Kekompakan semacam inilah yang memang perlu dijaga. Selain jalan jalan ke tempat wisata yang ada di Bali, panitia penyelenggara juga tak segan-segan memberikan hadiah dari penyelenggara. Beberapa pemenang games mendapatkan uang tunai, sementara beberapa lagi pulang dengan tangan kosong dan ingatan-ingatan masa lalu yang kembali bermunculan dalam kepala.
Terdengar gelak tawa bahagia saat peserta games beraksi dengan konyolnya. Para peserta saling melepas rindu dengan teman-teman zaman sekolah. Momen berharga yang tak dilakukan sekali setahun ini tentulah memberikan kenangan tersendiri di benak masing-masing. Perpisahan memang tidak akan pernah selesai dengan sekali pertemuan. Sebab setelah ini, masih ada kehidupan yang harus dilanjutkan.
Mantap, semoga temu kangennya lebih besar lagi