Kajian Belum Jelas, Pemerintah Jadikan R80 dan N245 Proyek Strategis Nasional

WARTAHOT – Sementara hasil kajian atas proyek ini belum jelas, pemerintah jadikan pesawat R80 dan N245 sebagai proyek stretegis nasional, demikian diungkapkan Bambang Haryo Soekartono, Komisi VI DPR RI di ruang kerjanya.

Pemerintah merencanakan produksi dua pesawat tersebut harus melalui kajian mendalam terlebih dahulu. Kajian pasar dan konsumennya harus lebih cermat dilihat agar tak menghambur-hamburkan anggaran negara, lanjutnya.

“Pesawat belum diuji, kok sudah mau dijadikan proyek strategis nasional yang berarti akan diproduksi massal. Daripada menghamburkan anggaran lebih baik membeli kapal cepat untuk penyeberangan,” tegasnya lagi.

Dua pesawat ini rencananya diproduksi oleh BUMN dan swasta nasional. R80 akan diproduksi PT. Regio Aviasi Industri (RAI) yang didirikan mantan Presiden Habibie bersama putranya Ilham Akbar Habibie. Sementara N245 digarap BUMN PT. Dirgantara Indonesia (PTDI) yang bekerja sama dengan LAPAN. Kedua pesawat ini masih menggunakan baling-baling. R80 berkapasitas 90 seat dan N245 berkapasitas 50-60 seat.

Menurut Bambang, keduanya hanya cocok untuk jenis angkut keperintisan. Dan sayangnya keduanya juga kurang diminati pasar. Selain itu, pembagian proyek dua pesawat tersebut antara swasta dan BUMN juga menuai kritik.

Sebaiknya, swasta hanya menjadi perusahaan pendukung yang memproduksi bagian-bagian panel pesawat saja, seperti sayap, ekor, atau bagian kokpit. Sementara BUMN sepenuhnya yang memproduksi dua pesawat ini. Dengan begitu dua perusahaan ini tidak saling bersaing dan tidak pula mematikan PTDI sebagai BUMN.

“Mengapa swasta diberi proyek yang lebih besar dengan memproduksi R80. “PTDI harus tetap dihidupkan dan Habibie sebagai perintisnya tidak boleh lepas tangan. Asas manfaat pesawat ini masih dipertanyakan,” imbuhnya.

Terpenting sudah ada kajian mendalam atas dua produk pesawat ini, perlu pula didukung payung hukum, terus berapa maskapai tertentu menggunakan dua produk pesawat tersebut. Jadi, ada pasar yang jelas dan produksi bisa berkelanjutan, katanya mengingatkan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

29 + = 37