Mengenal Dr Uswadin, M.Pd Sosok Pendidik Yang Istiqomah (Menimba ilmu di IKIP Jakarta Sekarang UNJ)

FOKUSATU-Uswadin, demikian nama lengkapnya. Singkat dan sarat makna. Lahir di Brebes, 15 Maret 1968. Masa sekolahnya dijalani di kota kelahirannya. Mulai dari SDN 1 Ketanggungan, SMPN 1 Ketanggungan, hingga SPG Negeri Brebes.

Uswadin mengakui bahwa masa lulus SMP adalah masa yang menentukan buat dirinya, karena masa tersebut memunculkan inspirasi dan cita-cita menjadi Guru/Pendidik. Motivasi dari keluarga juga turut menyuburkan keinginan menjadi Guru, salah satunya motivasi dari kakak yang berprofesi sebagai guru. Sang kakak melihat nilai Ebtanas Uswadin, s, ia menyatakan bahwa Uswadin bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Waktu kemudian berjalan, demi mempertahankan cita-cita ia kemudian mengikuti Sipenmaru ke IKIP Jakarta. Lulusan SPG walaupun dari jurusan Matematika dianggap sebagai rumpun IPS, sehingga ia tidak bisa memilih jurusan IPA di Sipenmaru. Karena ketentuan tersebut akhirnya Prodi Ilmu Sosial sebagai tujuannya seperti prodi Sejarah, PMP KN, Pendidikan Ekonomi dan Geografi atau beberapa prodi Ilmu Pendidkan. Akhirnya setelah melalui pergulatan opsi, ia mantap memilih PMP Kn.

Akhirnya ia diterima di IKIP Jakarta pada tahun 1987 pada jurusan PMP KN dan menyelesaikan masa studi pada tahun 1992. Masa studi lima tahun termasuk standar bagi mahasiswa waktu itu, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lama.
Kesibukan Uswadin selama kuliah tidaklah tunggal, selain kuliah ia juga aktif di organisasi dan bahkan kerja. Berbagai organisasi ia lakoni, mulai dari HMJ PMP-KN, PMII, FODIM, KMA-PBS, KOPMA dan Senat Mahasiswa.

Uswadin juga dilanda masalah klasik mahasiswa yang jauh dari orang tua, yaitu masalah finansial. Hal tersebut membuat ia memutuskan kuliah sambil kerja, tepatnya pada tahun 1990 ia mengajar di SMP Waskito, di daerah bilangan Setiabudi, Jakarta Selatan. Makanya masa studi lima tahun ditengah kesibukan berorganisasi dan mengajar adalah sesuatu yang luar biasa.

Namun, prinsip dia adalah menuntut ilmu sampai tuntas. Sehingga pada tahun 2002 ia melanjutkan pendidikan strata magister di UNJ dengan mengambil program studi Manajemen Pendidikan, pada tahun 2005 ia menyelesaikan studi S2 di UNJ. Bahkan tahun 2020 ia menyelesaikan pendidikan strata S3 Doktoral di UNJ pada program studi Manajemen Pendidikan. Sehingga, cita-cita masa kecilnya menjadi guru SD terlampaui, bahkan Uswadin nantinya berkiprah mengajar SMP, SMA, jadi Kepala Sekolah, dan bahkan jadi Tim Pengembang.

Masa Mengabdi di Labschool
Selepas lulus dari Sarjana, Uswadin memiliki banyak portofolio pengalaman mengajar, mulai dari mengajar di SMP Waskito, SMP N 236, SMAN 36 Jakarta, SMA Labschool hingga ditugaskan mengajar dan menjadi kepala sekolah di SMP Labschool Cibubur. Periode waktu 1995-2001 Uswadin menjadi Guru PPKn di SMP labshool Rawamangun, kemudian pada tahun 2001-2005 ia mendapat penugasan baru menjadi Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan. Pada tahun 2005-2011 Uswadin kembali menjabat Wakil Kepala Sekolah, namun dalam bidang akademik. Hingga akhirnya pada tahun 2011-2019 Uswadin mendapat amanah menjadi Kepala Sekolah di SMP Labschool Cibubur.

Catatan penting dalam karirnya di labschool adalah ia ditunjuk oleh manajemen untuk merintis Labschool Cibubur. Tahun pertama ia diberi target 5 kelas dengan masing-masing kelas berisi 34 siswa, sehingga siswa yang diproyeksi diterima adalah 170. Namun ditahun pertama animo masyarakat cukup tinggi, pendaftar mencapai 272, sehingga ada yang tidak dierima 102 siswa pendaftar menjadi murid Labschool.

Menurut catatan Uswadin, animo masyarakat cukup tinggi karena Labschool dikenal luas, dan dianggap memiliki kualitas bagus.
Karirnya tidak berhenti sampai Kepala Sekolah saja, pada tahun 2019-2020 ia diangkat menjadi Tim Pengembang Labschool Cibubur, dan pada tahun 2020 hingga kini ia menjadi Tim Pengembang Labschool UNJ. Labschool sampai sekarang memiliki empat cabang, pertama Labschool Rawamangun, lalu pada tahun 2001 bertambah cabang di Kebayoran, tahun 2011 bertambah cabang di Cibubur, dan tahun 2020 bertambah cabang di Cirendeu.

Sebagai pengembang, Uswadin memiliki concern pada pengembangan Labschool yaitu meningkatkan kualitas dan iklim pendidikan di Labschool, mengembangkan budaya akademik dan non akademik, mempertahankan Labschool sebagai sekolah Laboratorium untuk lembaga pendidikan keguruan, serta mempertahankan prestasi Labschool UNJ sebagai model bagi sekolah Laboratorium lain dan bahkan sekolah lain pada umumnya

Pandemi menjadi salah satu tantangan buat Labschool, pada tahun 2020 Uswadin menjadi Ketua Panitia Penerimaan Siswa Baru, pandemi memunculkan terobosan penerimaan siswa baru secara online, akhirnya karena model penerimaan online, menjadi pembuktian bahwa Labschool tidak hanya diikuti peserta di Indonesia, tes Labschool bahkan diikuti peserta dari luar negeri, yaitu masing-masing dari Afrika Barat, dan Malaysia.

Kedepan mungkin Labschool akan menambah kuota murid dari luar negeri. Adapun indikator penerimaan siswa baru di Labschool meliputi Tes Numerasi, Verbal, Pemahaman Membaca, Akademik dan Survey Karakter.
Selama mengabdi di Labschool, Uswadin juga memperoleh beberapa prestasi diantaranya, Juara II Kepala Sekolah Berprestasi tingkat Kota Bekasi pada tahun 2014, Juara 1 Kepala Sekolah Berprestasi tingkat Kota Bekasi pada tahun 2015, Juara II Kepala Sekolah Berprestasi tingkat Jawa Barat pada tahun 2015, Juara Sekolah Keren/ Sahabat Keluarga Tingkat Nasional pada tahun 2017. Terkait prestasi ia menyatakan bahwa, untuk mendorong siswa berprestasi, maka guru juga harus berprestasi. Hal tersebut menjadi motivasi buat dirinya dan menjadi bahan untuk mendorong murid berprestasi.

Selain sebagai guru di sekolah, ia juga pernah menjadi guru di perguruan tinggi alias dosen. Ia penah mengampu mata kuliah Pancasila dan Ilmu Sosial Dasar di IKIP Jakarta atau UNJ pada tahun 1995 sampai dengan 1996. Ia juga pernah menjadi dosen mata kuliah Pancasila di Poltek UI atau Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) pada prodi Teknik Elektronika. Sekarang Uswadin menjadi founder sekaligus direktur ESM Consultant sebuah lembaga konsultan pendidikan dan manajemen sekolah.

Mengabdi di IKA UNJ
Uswadin mempunyai pandangan bahwa, sebagai alumni ia mempunyai kewajiban mengabdi pada almamater tercinta sesuai kemampuan dan profesi. Panggilan pertama untuk mengurus alumni adalah ditawari menjadi pengurus alumni PPKn, hal tersebut ia terima dengan senang hati. Lalu ia menjabat sebagai Sekretaris IKA FIS UNJ, mendampingi Ketua IKA FIS UNJ, bapak Drs. Nanang Gunadi. Hal tersebut mengantar ia mengikuti Musyawarah Besar IKA UNJ, pada saat IKA UNJ dikomandoi oleh bapak Dr. Taufik Yudi Mulyanto, ia mendapat amanah sebagai Sekretaris III IKA UNJ. Kini, saat IKA UNJ dikomandoi Juri Ardiantoro, Ph.D. ia terpilih menjadi salah satu Ketua Bidang.

Ia menegaskan bahwa terlibat dalam kepengurusan alumni merupakan bentuk ungkapan rasa terima kasih kepada UNJ karena telah mendidik dan membentuk dirinya hingga seperti sekarang ini. Testimoni ia terkait IKA UNJ periode sekarang adalah sangat dinamis dan mempunyai hubungan yang sangat baik dengan UNJ serta program kerja yang sangat beragam walau di masa pandemi.

Pesannya kepada alumni adalah alumni harus berkontribusi kepada almamater sesuai dengan profesi dan keahlian masing-masing demi kemajuan almamater UNJ.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

− 6 = 1