DIB SOSIALISASIKAN EMPAT PILAR KEBANGSAAN KEPADA KADER AL WASHLIYAH

FOKUSATU-Dedi Iskandar Batubara (DIB) menerangkan konsepsi NKRI kepada peserta Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan

Anggota DPD RI/MPR RI dari Sumatera Utara, Dedi Iskandar Batubara yang akrab disapa DIB, mengadakan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan kepada kader Al Washliyah pada Jumat (28/5/22). Bertempat di auditorium MTS Al Wahsliyah 22 Galang Deli Serdang, acara tersebut dipadati sekira 150 peserta.

Didampingi oleh Junaidi Husda, MM sebagai pemateri, Dedi Iskandar Batubara memberikan titik tekan pada konsepsi NKRI sebagai bahan presentasinya. Adapun tiga pilar lainnya yang terdiri dari Pancasila, UUD NRI 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika, hanya disinggung secara sepintas. Ketiga materi itu diserahkan untuk dikupas lebih dalam oleh Junaidi Husda, yang merupakan pengurus Al Jam’yatul Washliyah.

“Pada paparan kali ini, saya akan memberikan porsi besar untuk menerangkan konsepsi tentang NKRI. Hal ini penting untuk menyadarkan kita bahwa secara substansial, dalam UUD NRI 1945, hanya bentuk negara saja yang tidak bisa diubah. Artinya, seadainnya di masa depan bangsa ini menginginkan agar UUD 1945 diamandemen, maka satu-satunya pasal yang tidak boleh diubah hanyalah bentuk negara. Hal ini ditegaskan dalam Pasal 37 ayat (5) yang berbunyi, Khusus mengenai bentuk negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan.”

Setelah menjelaskan landasan hukum tentang bentuk negara dalam UUD 1945, Dedi kemudian menguraikan alasan mengapa bentuk kesatuan merupakan format yang terbaik dan paling tepat untuk diterapkan oleh Indonesia.

“Para pendiri bangsa ini menginsyafi dengan jerih bahwa tingkat heterogenitas Indonesia sangat tinggi. Keragaman masyarakat Indonesia tidak hanya pada sektor suku bangsa, tapi juga meliputi tradisi, adat istiadat, ras, agama, dan lain-lain. Oleh karena itu, konsep negara kesatuan merupakan yang terbaik, karena bisa mengeliminir semua potensi perpecahan yang mungkin terjadi,” terang pria yang kini menjabat sebagai Ketua PW Al Washliyah Sumatera Utara.

Sementara itu, Junaidi Husda yang tampil sebagai pemateri kedua memberikan porsi yang seimbang dalam menguraikan tiga pilar kebangsaan yang lain. “Karena pemateri pertama sudah menyatakan untuk fokus menguraikan konsepsi NKRI, lalu memasrahkan uaraian tentang pilar yang lain kepada saya, maka saya akan menunaikan permintaan itu secara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya,” ujar Junaidi mengutip teks proklamasi yang disambut tawa dan tepuk tangan riuh oleh peserta.

Para peserta terlihat serius dan antusias mengikuti acara. Sejumlah pernyataan dan pertanyaan kritis dilontarkan peserta secara bergantian. Kedua narasumber menjawab pertanyaan peserta, serta memberikan tanggapan atas pernyataan yang disampaikan mereka. Sesi tanya jawab ini bahkan masuh terus berlanjut ke meja ramah tamah, setelah acara selesai.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

58 − 54 =