Mengambil Hikmah Dari Keluarga Imran (QS Ali Imran)

FOKUSATU-Mengapa Keluarga Imran istimewa hingga diabadikan Dalam Al-Qur’an (QS Ali Imran) ?

Keluarga Imran sangatlah istimewa dalam pendidikan keluarga.

Salah satu orang shaleh yang namanya tertulis abadi dalam Alquran adalah Imran bin Matsan. Ia dan keluarganya bahkan dimuliakan Allah SWT menjadi nama surat ketiga dalam Al qur’an, yakni surat Al-Imran yang berarti keluarga Imran. Kisah keluarga Imran pun menjadi inspirasi bagi setiap keluarga Muslim, terutama para orang tua yang berharap memiliki keturunan yang mulia.

“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga ‘Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing).” (QS Ali Imran: 33)

Imran dan istrinya Hanna menjadi salah satu contoh dari orang tua yang berhasil mewujudkan cita-cita membangun sebuah keluarga yang bahagia, penuh kasih sayang, dan ketakwaan kepada Allah Ta’ala. Hingga ke mudian melahirkan generasi yang mulia dan memiliki peran besar bagi umat manusia.

Imran dan Hanna telah menyiapkan generasi terbaik, bahkan dengan perencanaan yang dibuat sebelum Hanna mengandung. Keduanya sudah merencanakan agar keturunannya selalu dekat dengan Allah ta’ala, menjadi generasi yang mulia dunia dan akhirat, serta menjadi kebanggaan keluarga besarnya.

Begitu pun ketika mengandung, istri Imran terus memohon dan bernazar pada Allah agar anaknya itu menjadi hamba terpilih, taat, mengabdi, dan mendapatkan bimbingan serta penjagaan dari Allah ta’ala. saat bayinya telah lahir, Imran dan Hanna memberikan nama sesuai dengan perencanaan dan harapan mereka, yakni agar menjadi manusia yang taat dan mendekatkan diri kepada Allah. Keduanya memberikan nama terbaik bagi putrinya, yakni Maryam, disertai doa agar terhindar dari godaan setan.

“Imran dan Hanna tak sekadar mencukupkan harapan pada sebuah doa yang dibangun ketika bayinya baru lahir dengan cita-cita yang mulia. Namun, keduanya kompak menyiapkan tempat terbaik, bagaimana Hanna bisa menyiapkan anak perempuannya Maryam agar berkonsentrasi, bisa mendekat kepada Allah dengan cita-cita yang telah disepakati dengan suami yang sangat dicintai. Mihrab menjadi tempat pilihan bagi mereka.

Tak berhenti di situ, untuk mewujudkan generasi yang mulia, Imran dan Hanna pun memilih pembimbing yang pintar, bijak, dan shaleh bagi putrinya itu. Imran dan Hanna meminta Nabi Zakaria agar membimbing Maryam menjadi manusia seutuhnya yang dekat dengan Allah ta’ala. Itulah seulas kisah tentang keluarga Imran.

Semoga bermanfaat

Sumber : Kisah teladan Islami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

30 − 27 =