KISAH ASAL MUASAL MAKAN SAHUR

FOKUSATU-Suatu hari seorang sahabat Nabi saw yang bernama Qais bin Shirmah tampak lunglai menjelang waktu berbuka.

Setibanya ia di pintu rumah, Qais bin Shirmah menanyakan kepada istrinya perihal makanan apa yang dapat disantap untuk menutup puasa hari yang dirasanya cukup berat itu.

“Maafkan aku, suamiku. Tak ada satu makanan pun yang dapat dihidangkan hari ini. Baiklah, tunggu sebentar. Aku akan mencarikannya untukmu,” jawab istri Qais.

Malam sudah larut. Qais tertidur, sekembalinya sang istri mencari makanan.
“Kasihan engkau, wahai suamiku,” bisik sang istri, ia mengurungkan diri untuk membangunkan Qais.

Tiba-tiba malam terlempar menjadi fajar. Setelah shalat Subuh, Qais kembali bekerja tanpa sempat memakan secuil apapun sedari satu hari sebelumnya. Hingga di tengah hari kemudian, terdengar kabar bahwa Qais bin Shirmah jatuh pingsan, lemah tak berdaya.

Apa yang menimpa Qais sampai ke telinga Rasulullah saw. Kemudian Allah SWT menurunkan wahyu QS. Al-Baqarah ayat 2:

“Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.”

Kemudian Rasulullah saw bersabda, “Pembeda antara puasa kita (muslim) dengan puasa ahli kitab (agama terdahulu) adalah makan sahur.”

Mendapat kabar baik yang disampaikan Rasulullah saw, para sahabat merasa lega dan gembira.

Sumber : Kisah teladan Islami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

51 + = 60