KH Yusuf Sholeh : Kisah Keajaiban Pada Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW

FOKUSATU-Kisah nyata yang disampaikan oleh Al-Habib Jailani Asy-Syathiri, 26 Rabiul Awal 1437 atau 7 Januari 2016, di Rubat, Tarim, Yaman, pukul 06.30 waktu setempat.

Habib Jailani bercerita bahwa kisah yang beliau sampaikan berasal dari Sayyid Muhammad Al-Maliki, dan Sayyid Muhammad dari ayahandanya Sayyid Alwi Al-Maliki.

Kisah maulid Nabi yang datang dari Lebanon. Warga di sana biasa merayakan Maulid Nabi dengan menembakan senjata api ke atas untuk menunjukan kegembiraan. Tradisi ini dilakukan turun temurun.

Hampir mirip dengan tradisi pernikahan di Arab pada umumnya.
Nah, suatu ketika seorang putri beragama Nasrani bani Ghatas ikut melihat perayaan tersebut.
Nasib naas menimpanya kala seorang dari mereka melepaskan senjata.

Peluru yang dilepaskan menyasar ke arah putri tersebut dan menembus tepat di kepalanya.
Ia pun bersimbah darah dan jatuh ke tanah.
Ibunya yg melihat kejadian itu berteriak histeris,
“Binti… Binti… Binti…. (Putriku… Putriku… Putriku).”

Dengan segera anaknya dilarikan ke Rumah Sakit Ghassan Hamud. Sayang, pihak rumah sakit tak bisa berbuat apa apa sebab pendarahan di otak terlalu parah.

Mereka menyarankan agar segera dirujuk ke rumah sakit di Amerika yang lebih kompeten.
Tapi ternyata kondisinya kian parah dan sudah di ambang ajal.
Mereka pun tak bisa berbuat banyak.

Sementara ibunya karena panik penuh kecewa dan marah dia menjerit-jerit dan berkata:

“يامحمد أين أنت يامحمد، وأنت تدعى النبوة..؟
انظر ماذا فعل أمتك إلى بنتي في يوم احتفال مولدك..؟”

“Di manakah engkau, hai Muhammad yg mengaku sebagai Nabi..? Lihatlah apa yg dilakukan umatmu kepada anakku pada perayaan hari kelahiranmu..?”

Teriakan ini tentu dimaksudkan untuk menghardik Rasulullah.

Dokter memastikan bahwa anaknya telah meninggal dunia dan ketua dokter di sana mempersilakan sang ibu untuk melihat anaknya untuk terakhir kalinya.

Dengan lemas dan dipapah ibu Nasrani itu pun masuk ke ruangan.
Sebuah keajaiban terjadi.
Ketika sang ibu sudah di dalam ruangan, dia melihat anaknya sedang duduk di tepi tempat tidur dalam kondisi bugar sambil berteriak, “Ibu… Ibu… Ibu… Tutup pintu dan jendela ibu! Jangan biarkan ia keluar!”

Antara percaya dan tidak.
Si ibu yg bingung lantas bertanya, “Siapa, duhai putriku..?”
Si ibu mendekati anaknya untuk memastikan bahwa kondisi baik-baik saja.

Allahu Akbar…! Sungguh sesuatu yang tidak masuk akal.
Selain sehat dan bugar, bercak darah dan bekas luka tembakan si putri Nasrani tersebut menghilang.

“Putriku,apa yg terjadi..?”

Putrinya menjawab sambil tersenyum kegirangan, “Ibu.. Ibu… Dia datang mengelus kepalaku sambil tersenyum.”

“Siapa dia, Sayang..?”

“(Nabi) Muhammad, (Nabi) Muhammad, Ibu,”jawab anak itu.
“Aku bersaksi duhai ibu bahwa tiada tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah.”

Ternyata, teriakan si ibu disambut oleh Nabi Agung Sayyidina Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Beliau hadir dengan kelembutan dan memberikan cahaya penerang bagi kegelapan.

Syahadat ini lalu diikuti para dokter yang menyaksikan peristiwa tersebut dan orang² di desa tempat putri tersebut tinggal.“`

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

62 − 54 =