FOKUSATU-Kegiatan Bawaslu DKI Jakarta ,pembinaan sengketa pemilu sebagai pembinaan pada pemilu kedepan. Kegiatan ini sebagai sarana pembelajaran dan PR untuk pemilu 2024 mendatang.kata Kabag Bawaslu DKI Jakarta, dalam penutupan kegiatan tersebut, Rabu/15 Oktober 2021.
Bawaslu harus meningkatkan SDM
Memberikan pemahaman dalam hal persidangan sengketa pemilu.
Beliau juga meminta ketua Bawaslu DKI untuk menutup acara.tutupnya.
Pada kesempatan penutupan acara Mahyudin memberikan paparannya dalam penutupan, beliau berharap apa yang didapat dalam kegiatan ini bisa membuat perbaikan kinerja Bawaslu kedepannya dalam menjalankan tugas dan wewenang Bawaslu.
Lebih lanjut M Jupri selaku Ketua Bawaslu DKI Jakarta menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai penambah wawasan keilmuan anggota Bawaslu dalam pelaksanaan penyelesaian sengketa proses pemilu.
Menurutnya ,beliau pernah melakukan penyelesaian sengketa saat 2012 silam.
Menurut Prof.Muhammad masalah sengketa proses merupakan Mahkota Bawaslu. Untuk itu perlu dimatangkan setiap tahapan prosesnya,sehingga keputusannya pun harus memberikan rasa keadilan bagi para pemohon.
Dalam pengalaman kemarin mungkin masih banyak pemohon yang tidak puas dengan hasil putusan sengketa yang telah diputuskan. Sehingga bisa dibedakan sengketa proses dengan sengketa hasil, karena sengketa proses ada di Bawaslu sedangkan sengketa hasil ada pada Mahkamah Konstitusi.
Ini juga perlu dibedakan adanya pelanggaran administrasi dengan sengketa, penanganannya juga berbeda persoalan dan batas waktunya.
Harapannya kita semua bisa menerapkan ilmu para pemateri, sehingga bisa digunakan dalam proses pemilu ke depan yakni di 2024.
Dengan begitu beliau pun menutup kegiatan yang dilakukan. Acara di tutup dengan poto bersama.
