Kalam KH Yusuf Sholeh : Bolehkah Menggabungkan Niat Puasa Syawal Dan Puasa Senin Kamis?

FOKUSATU-Bolehkah menggabungkan niat puasa Syawal dan puasa Senin Kamis? Berikut penjelasan nya,

Penggabungan Puasa Syawal dan Puasa Sunah Senin Kamis dengan sekali niat?

Para Ulama menyebut menggabungkan niat dua ibadah dengan At-Tasyrik fin Niyah atau Tadakhul an-Niyah.
(menggabungkan niat).

Terdapat Ka’idah yang diberikan oleh para ulama dalam masalah menggabungkan niat, yaitu:

إذا اتحد جنس العبادتين وأحدهما مراد لذاته والآخر ليس مرادا لذاته؛ فإن العبادتين تتداخلان

“Jika ada dua ibadah yang sejenis, yang satu Maqsudah Li Dzatiha, dan satunya Laisa Maqsudah Li Dzatiha, maka dua ibadah ini memungkinkan untuk digabungkan.

Dari kaidah di atas, maka ada beberapa amal yg bisa digabungkan niatnya jika terpenuhi 2 (dua) syarat

1– Pertama,
amal itu jenisnya sama, Seperti:
“Salat dengan salat”, atau “puasa dengan puasa.”

2– Kedua,
ibadah yang maqsudah Li dzatiha tidak boleh lebih dari satu.
Karena tidak boleh menggabungkan dua ibadah yg sama² maqsudah Li dzatiha.

Dari keterangan di atas, puasa syawal termasuk ibadah maqsudah Li dzatiha, sementara Senin Kamis Laisa maqsudah li dzatiha.

Sehingga niat keduanya memungkinkan/dapat untuk digabungkan.
— Dan insya Allah mendapatkan DUA PAHALA SEKALIGUS , yaitu:
pahala puasa SYAWWAL dan puasa SENIN atau KAMIS.

” إِذَا اتَّفَقَ أَنْ يَكُوْنَ صِيَامُ هَذِهِ الأَيَّامِ السِّتَّةِ فِي يَوْمِ الاِثْنَيْنِ أَوِ الخَمِيْسِ فَإِنَّهُ يَحْصُلُ عَلَى أَجْرِ الاِثْنَيْنِ بِنِيَّةِ أَجْرِ الأَيَّامِ السِّتَّةِ ،
وَبِنِيَّةِ أَجْرِ يَوْمِ الاِثْنَيْنِ أَوِ الخَمِيْسِ ،
لِقَوْلِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
(إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى)” انتهى.

“Jika puasa enam hari Syawal bertepatan dg puasa Senin atau Kamis, maka puasa Syawal juga akan mendapatkan pahala puasa Senin,
begitu pula puasa Senin atau Kamis akan mendapatkan ganjaran puasa Syawal.
Sehingga niat keduanya memungkinkan untuk digabungkan.
Dan insya Allah mendapatkan pahala puasa Syawal dan puasa Senin Kamis.
– Hal ini berdasarkan sabda Nabi SAW:
“Sesungguhnya setiap amal tergantung pada niat dan setiap orang akan mendapatkan pahala yang ia niatkan.”

(Lafazh Niat Puasa)
___________________

1— Lafadz Niat Puasa Syawwal

نَوَيْتُ صَوْمَ الشَّوَّالِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

“Nawaitu shaumas Syawwâli sunnatan lillâhi ta‘âlâ.

Artinya:
“Saya berniat puasa sunah Syawwal karena Allah SWT.”

2— Lafadz Niat Puasa Hari Senin:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu Sauma yaumil itsnaini sunnatan lillahi taa’ala

Artinya:
“Saya berniat puasa sunah hari Senin, karena Allah ta’ala.”

3— Lafazh Niat Puasa Hari Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma yaumil khomiisi sunnatan lillahi ta’ala

Artinya:
“Saya niat puasa sunah hari Kamis, karena Allah ta’ala.”

4.Jika digabung Lafazh Niat Puasa Syawwal dan hari senin:

نَوَيْتُ صَوْمَ الشَّوَّالِ وَ صَوْمَ يَوْمِ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

“Nawaitu shaumas Syawwâli wa shauma yaumil itsnaini sunnatan lillâhi ta‘âlâ.

Artinya:
“Saya berniat puasa sunah Syawwal dan puasa sunnah hari senin karena Allah SWT.”

5.Jika digabung Lafazh Niat Puasa Syawwal dan hari kemis:

نَوَيْتُ صَوْمَ الشَّوَّالِ وَ صَوْمَ يَوْمِ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

“Nawaitu shaumas Syawwâli wa shauma yaumil itsnaini sunnatan lillâhi ta‘âlâ.

Artinya:
“Saya berniat puasa sunah Syawwal dan puasa sunnah hari kamis karena Allah SWT.”

Wallahu A’lam
_________
HM.Ysf.Sh

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

7 + 2 =