Mengenal Syekh Muhammad Bin Abdul Karim As-Samman Al-Madani

FOKUSATU-Manaqib Syekh Muhammad bin Abdul Karim as-Samman al-Madani, adalah seorang ulama besar keturunan Nabi Muhammad. Ia seorang ahlussunah wal jama’ah dengan paham Asy’ariyah di bidang tauhid, bermazhab Syafi’iyah di bidang fikih furu’ ibadah, dan berpegang pada Junaid al-Baghdadi pada bidang tasawuf.

Pendidikan awalnya didapat dari ayahnya sendiri, Syekh Abdul Karim. Menginjak remaja, ia belajar berbagai bidang ilmu agama kepada ulama Madinah seperti: Syekh Muhammad bin Sulaiman Al-Kurdi, Syekh Sayid Athiyatullah, Syekh Muhammad Tahir, dll.

Beliau bernama Gauts Zaman al-Waly Qutbil Akwan Syekh Muhammad bin Abdul Karim as-Samman al-Madani keturunan Sayyidina Hasan bin Sayyidina Ali dengan Sayyidah Fatimah az-Zahra binti Sayyidina Rasulullah Saw.

Beliau adalah ulama besar dan wali agung berdarah Ahlul Bait Nabi beraqidah ahlussunnah wal jamaah dengan Asy’ari dalam bidang teologi atau aqidah, dan Syafi’i mazhab fiqih furu’ ibadatnya, dan Junaid al-Baghdadi dalam tasawufnya.

Beliau r.a tinggal di Madinah menempati rumah yang pernah ditinggali khalifah pertama, yakni Sayyidina Abu Bakar Shiddiq r.a (seorang Shiddiq yang paling agung yang tiada bandingnya, kecuali para anbiya wal mursalin).

Guru mursyid beliau adalah Sayyidina Syekh Mustafa Bakri, seorang wali agung dari Syiria, dari pihak ayah keturunan Sayyidina Abu Bakar Shiddiq r.a dari pihak ibu keturunan Sayyidina Husin Sibthi Rasulullah Saw.

Pangkat kewalian beliau adalah seorang pamungkas para wali, yakni Gauts Zaman, dan wali Qutb Akwan, yakni kewalian yang hanya bisa dicapai oleh para sadah yang dalam tiap periode 200 tahun sekali. Dan beliau adalah Khalifah Rasulullah pada zamannya.

Murid-murid beliau dari Indonesia, Qutb Zaman Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari, Qutb Maktum Syekh Abul Abbas Ahmad at-Tijani (pendiri tarekat Tijani), al-Qutb Syekh Abdussamad al-Palimbani, al-Qutb Syekh Abdul Wahab Bugis (menantu Syekh Arsyad al-Banjari), al-Qutb Syekh Abdurrahman al-Batawi (kakek Mufti betawi dari pihak ibu Habib Utsman betawi), al-Qutb Syekh Dawud al-Fathani, dan lain-lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 + 5 =