Hendro S : Soal Klinik Medina Jadi RS Darurat Covid-19, Jika Saja Ada Alasan Lain , Bupati Garut Baiknya Jujur Apa Adanya

FOKUSATU-Menurut Hendro Sugiarto (Sekjen perkumpulan santri Pasundan). Katanya, lebih baik bupati Garut tidak banyak beralasan. Kalau memang tidak menguntungkan ngapain dipertahankan. Pindahkan saja rumah sakit darurat itu ke tempat lain. Banyak gegung-gedung kosong milik Pemda. Saya kan sudah bilang, jangan sampai ada kecurigaan dari publik “bupatinya sedang bisnis memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan”

Saya rasa lebih baik pak bupati jujur saja, jika memang “bisnis rumah sakit darurat itu menguntungkan”. Apalagi permodalanpun dibantu dengan dapet pinjaman fasilitas yang sumbernya uang rakayat (APBD). Kalau begitu alasanya, pasti akan terdengar publik lebih logis dan wajar jika pak bupati sangat gigih mempertahankannya.

Sejauh yang saya tahu, klinik medina itu dibangun dengan biaya milliaran rupiah, tapi klinik besar itu tidak terlalau laku. Mungkin karena fasilitas yang kurang lengkap atau karena akses yang jauh. Saya tidak tahu presis. Namun alahamdulillah dengan adanya krisis covid ini klinik besar itu dapat fungsional secara maximal. Andai saja saya sebagai pemilik, tentu akan sangat bahagia kalaulah Pemda menggunakannya sebagai rumah sakit darurat covid 19. Karena selain ada citra seolah-olah membantu Masyarakat, fasilitas yang minim pun rupanya tidak jadi penghalang, karena dapat bantuan dari uang rakyat, dan yang lebih asyik lagi sudah pasti ada anggaran yang menguntungkan. Wajar sekali, andaikan saya seorang bupati Garut yang merangkap pemilik klinik medina berniat mempertahankan dan melebarkan bisnis ini, sekalipun dengan membuka rumah sendiri untuk difungsikan rumah sakit darurat.

Sepertinya lebih menguntungkan dibanding buka kost-kostan lah. Kalau pun ada keritikan, jawab saja semua sudah sesuai prosedur. tutup Hendro sambil tertawa .(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

− 1 = 1