Mengenal Laron

FOKUSATU-Laron adalah serangga yang biasanya muncul ketika musim penghujan akan segera tiba. Sedikit diantara kita yang tahu bahwa ternyata laron adalah rayap yang telah matang dan memiliki sayap. Konon, laron-laron tersebut bersayap dan terbang untuk kawin setelah sekian lama berada di kedalaman tanah sebagai rayap.

Yang unik dari laron adalah kebiasaannya mendatangi sumber cahaya. Ketika musim laron tiba, lampo neon di rumah kita selalu dikerubungi oleh ribuan laron. Dan ketika nyala lampu yang lebih terang dinyalakan, maka laron-laron itu akan berpindah ke sumber cahaya yang lebih terang, kenapa demikian….???

Ternyata laron mendatangi cahaya itu hanya untuk mencari pasangan. Setelah mendapatkan pasangan, mereka menjatuhkan diri dan menggugurkan sayapnya lalu bergandengan mencari jalan masuk ke tanah demi memadu kasih mengembang biakkan dirinya. Dan mereka yang tidak mendapatkan pasangan, mereka akan mati sia-sia dalam kegelapan….begitu seterusnya.

Karena sering menganggu dan mengotori ruangan dengan tanggalan sayap-sayapnya yang berguguran, kita lebih sering mematikan lampu terutama di musholla ataupun masjid supaya laron itu pergi.

Disadari atau tidak, dari kebiasaan unik laron inilah kita sejatinya bisa mengambil hikmah dan filosofi yang amat dalam.

Lihatlah laron yang mengitari cahaya lampu neon. Ketika lampu itu kita matikan, maka laron itu akan kebingungan bahkan mati berserakan. Begitupun dengan kita, ketika cahaya itu hilang dari kehidupan kita maka kita akan kebingungan, tersesat dan atau bahkan menderita dan mati mengenaskan….Na’udzu billaah.

Lalu apa cahaya dalam hidup kita??????…..
Cahaya kehidupan kita adalah al-Quran yang berisi petunjuk untuk menjalani lika liku kehidupan kita. kita membutuhkan al-quran sebagai cahaya penerang, sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan demi kebahagiaan di dunia dan akhirat., sama persis seperti laron yang begitu antusias terhadap cahaya lampu layaknya magnet yang menarik besi.

Jika kita jauh dari sumber cahaya, kita bingung dan pada akhirnya mati dalam kebingungan dan keputusasaan. Mungkin raga kita tidak mati, tapi jiwa kita telah mati.

Untuk itu, mari kita selalu mendekat kepada cahaya yang di ciptakan Allah untuk menuntun kita. Kita dekati Alqur’an, kita dekati guru-guru ngaji, ustadz, kyai dan orang-orang ahli ilmu, karena merekalah yang faham dgn Alqur’an. Agar kita selalu terhindar dari kegelapan, karena mereka adalah pelitanya dunia, mereka adalah pewaris para nabi.(*)

Dari berbagai sumber

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 + 2 =