DEDI BATUBARA: Perempuan Punya Peran Penting Atasi Dampak Pandemi

FOKUSATU-Setelah sempat vakum beberapa waktu karena dampak pandemi covid-19, anggota DPD RI dari Sumatera Utara, Dedi Iskandar Batubara, kembali menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di daerah pemilihannya (Sabtu/ 20/6/2020).

Bertempat di aula serbaguna Al Jam’iyatul Washliyah di Jl. Sisingamangaraja No. 144, Medan,acara tersebut dipadati oleh sekira 150 Angkatan Putri Al Washliyah (APA).

Aula yang sebenarnya memiliki kapasitas 300 orang tersebut terlihat sempit, karena pelaksanaan acara didesain sesuai dengan standart protokol kesehatan. Sebelum memasuki ruangan, semua peserta harus mencuci tangan, cek suhu tubuh, menggunakan masker, serta duduk dengan menjaga jarak antara satu dengan yang lain.

Karena dilangsungkan di lingkungan Al Washliyah, Dedi tidak tampil sendirian untuk menjadi pemateri dalam acara tersebut. HM Ghazali Saragih, salah satu kader senior Al Washliyah juga menyampaikan materi tentang pentingnya merawat persatuan dan kesatuan bangsa di masa pandemi.

Pada kesempatan itu, Dedi Iskandar Batubara menguraikan peran strategis yang bisa dijalankan kaum perempuan untuk mengatasi krisis ekonomi yang ditimbulkan oleh pandemi covid-19.

“Bangsa kita punya tradisi gotong-royong yang sangat kuat. Tradisi ini tidak hanya berlaku dalam sektor luas antara satu suku dengan suku yang lain dalam kerangka bhinneka tunggal ika, tapi juga berlaku dalam sektor sempit, dalam satu keluarga. Seorang istri sebenarnya adalah manager dalam keluarga. Ketika dia mampu mengelola perekonomian dengan baik di masa pandemi seperti ini, dia bukan hanya sukses menjadi seorang manager, tapi juga sudah mempraktikkan tradisi gotong-royong, karena membantu suaminya,” Dedi mengawali paparannya.

Lebih lanjut ia meminta para remaja putri untuk ikut berperan aktif dalam gerakan-gerakan ekonomi kreatif demi meminimalisir kesulitan ekonomi yang banyak diderita oleh masyarakat. “Semua remaja putri yang hadir di sini, saya yakini memiliki akses ke dunia digital. Manfaatkan keterampilan itu untuk melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi. Seperti menjadi re-seller produk-produk lokal. Tidak perlu modal. Hanya perlu memanfaatkan akun sosial medianya.”

“Sementara itu, bagi yang memiliki keterampilan spesifik, seperti membuat kerajian tangan atau masakan, manfaatkan keterampilan itu untuk menghasilkan uang. Jadikan keterampilan itu sebagai sarana membantu perekonomian orang tua. Saat ini, banyak masyarakat yang merasakan kesulitan, karena perekonomian lesu,” jelasnya.

Antusiasme peserta terlihat jelas dalam mengikuti acara tersebut. Terbukti, ketika sesi tanya-jawab dibuka, hampir separuh peserta mengacungkan tangan untuk menyampaikan pertanyaan.

Oleh karena itu, panitia memutuskan untuk memperpanjang durasi acara. Dari yang semua dijadwalkan berlangsung dua jam, menjadi tiga jam.
Di akhir acara, Dedi meminta semua peserta tetap mematuhi protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.

“Kita harus bersyukur angka penularan covid-19 di Sumatera Utara tidak setinggi daerah-daerah lain. Rasa syukur itu kita wujudkan dengan berperan aktif memutus penyebaran virus corona. Patuhi protokol kesehatan, dan kurangi aktivitas di luar rumah,” pungkasnya.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

96 − = 86