Efek Domino LockDown Oh LockDown

FOKUSATU-Akhir-akhir ini pro kontrak antara pendukung kebijakan Lockdown. Dan hal positif dan negatif yang akan dirasakan jika dilaksanakan lockdown negeri tercinta Indonesia. Sampai ada berita-berita kebohongan atau hoak yang terjadi saat ini.

Lockdown sendiri artinya negara mengunci akses masuk dan keluar masyarakatnya di dalam suatu daerah. Namun, sebetulnya ada dampak ngeri menanti Indonesia apabila lockdown dilakukan,Sabtu(21/03/20).

Untuk itu pemerintah harus hati-hati apabila mau mengambil langkah lockdown. Masyarakat miskin akan menjadi pihak yang paling terdampak dengan kebijakan ini. Pendapat an masyarakat kelas menengah ke bawah akan menurun apabila lockdown dilakukan.” Tuturnya Peneliti Litbang HUMANIKA DKI Jakarta M.Reza Pahlevi,S.Kom.

“Pendapatan kalangan menengah bawah pastinya akan terdampak bahkan jauh lebih besar tekanannya dibandingkan kelas atas jika lockdown dilakukan. Kesehatan masyarakat tentu penting, tapi perlu dicatat, apakah pemerintah siap menanggung pendapatan kelas bawah yang hilang,”.

“Kita tidak bisa hanya bicara lockdown tanpa melihat konsekuensi ke orang miskin,” tegasnya.Bung Reza

Reza berpendapat bahwa, “Masyarakat yang berada di garis kemiskinan kebanyakan merupakan pekerja di sektor informal, yang mendapatkan pendapatannya harian di luar rumah. Dia memberi contoh pengemudi ojek online (ojol) ataupun pedagang kaki lima, kalau lockdown dilakukan bagaimana mereka bisa bekerja dan mendapatkan uang.(21/03)

“Pekerja di sektor informal sebut saja driver ojol, dan pedagang kaki lima tidak siap di-lockdown karena mereka bekerja di luar rumah,”.

Dia memberikan contoh, sebutlah penghasilan pengemudi ojol Rp 100 ribu per hari, apabila lockdown dilakukan selama dua minggu saja maka para pengemudi akan kehilangan uang pendapatan Rp 1,4 juta. Sementara itu, mereka masih harus menanggung cicilan motor, tagihan listrik, hingga sewa kontrakan.

“Bayangkan dalam satu hari penghasilan ojol rata rata 100 ribu, per orang akan kehilangan Rp 1,4 juta jika asumsi lockdown dilakukan dua minggu. Mereka harus bayar utang cicilan motor, biaya listrik, kontrakan dan pengeluaran rutin lainnya.

Akibat lockdown bisa saja memicu wabah kelaparan. Apalagi kalau lockdown dilakukan tanpa persiapan yang matang. Bukan hanya kita menghadapi wabah corona, tapi juga wabah kelaparan massal apabila lockdown tidak disiapkan matang,”.

Sebelum melakukan Lockdown sebagai langkah terakhir memotong penyebaran virus corona ini. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah harus menyiapkan langkah-langkah :

1. TNI dan Kepolisian dengan melibatkan aparatur keamanan lain seperti Satpol, Ormas-ormas untuk menjaga keamanan di titik-titik vital yaitu Kantor-kantor pemerintah, Rumah Sakit, Bandara, Pelabuhan dll.

2. Menyediakan kesediaan sandang dan pangan kepada masyarakat selama Lockdown berlangsung.

3. Menyakinkan pelaku usaha dan UKM bahwa setelah selesai diberikan bantuan dan kemudahan dalam hal ekonomi fiskal.

4. Memberikan jaminan kesehatan untuk masyarakat baik yang tidak terkena virus corona maupun penyakit yang timbul selama Lockdown.

5. Memberikan wawasan dan pengetahuan kepada masyarakat untuk saling bahu membahu dengan tidak menimbun barang-barang pokok yang berlebihan dan tidak wajar,

Himbaunya M Reza kepada redaksi Fokusatu.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

60 + = 62