Sekjen KAHMI TRISAKTI : Konflik Berlatar Agama di India Perlu Menjadi Perhatian Dunia

FOKUSATU-Aksi unjuk rasa mengecam kekerasan atas umat islam di India, juga sudah sampai ke Indonesia, unjuk rasa bukan hanya terjadi di kedubes India di Jakarta, namun juga dibeberapa daerah lainnya di Indonesia.

Menanggapi kekerasan yang terjadi atas umat islam di India dan aksi unjuk rasa mengecam kedubes India di Jakarta, Sekretaris Umum KAHMI Trisakti Satria Aji Gumelar juga menyatakan “Ini perlu menjadi perhatian dunia, konflik berlatar sara di berbagai negara minoritas muslim, perlu ditanggapi serius. Penindasan dan kekerasan atas sentimen agama tidak dapat dibiarkan, karena seharusnya nilai-nilai kemanusiaan dijadikan landasan dasar dalam hidup beragama.”

Aji juga meminta “Pemerintah India harus merespon kecaman dari berbagai negara, agar konflik berlatar sara ini tidak meluas dan berdampak terhadap hubungan masyarakat beragama dinegara-negara lain.”

Kekerasan di India ini dipicu adanya Undang-Undang Kewarganegaraan negara tersebut. India hanya memberi status kewarganegaraan bagi imigran yang menerima persekusi di negaranya. Imigran juga harus beragama Hindu, Kristen, dan agama minoritas selain Islam.

Regulasi ini disahkan pemerintahan Perdana Menteri India, Narendra Modi yang beraliran sayap kanan. Partai pengusungnya, Bhratiya Janata (BJP) dituduh bersikap diskriminatif terhadap kelompok agama tertentu. Hingga kini sudah puluhan umat Islam India yang meninggal dan ratusan lainnya luka-luka.

Kerusuhan tersebut berawal pada Minggu (23/2) lalu dengan aksi-aksi protes terhadap UU kewarganegaraan yang dijuluki undang-undang “anti-muslim”, yang telah memicu protes nasional, khususnya kalangan muslim.

Namun aksi protes itu kemudian berubah menjadi kerusuhan pada Senin (24/2) dan Selasa (25/2). Kerusuhan diperparah dengan adanya para perusuh yang bersenjatakan pedang, batu dan bahkan senjata api.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

57 − = 47