Festival Silat Bang Japar Cipayung Jaktim Dorong Pencak Silat Jadi Ekstrakulikuler Wajib di Sekolah DKI Jakarta

FOKUSATU-Ormas Bang Japar Pimpinan Fahira Idris hari ini menggelar Festival Pencak Silat di GOR Setu Kecamatan Cipayung Jakarta Timur bersama Semua Perguruan Silat Se Kecamatan Cipayung Jakarta Timur.

Senator DPD RI Fahira Idris yang juga Ketua Umum Bang Japar hadir bersama Jajaran Pengurus Komwil Jaktim diantaranya Wanhat Jaktim Haji Ferry, Danwil Jaktim Musa Marasabessy, Sekwil Jaktim Ust. Syukrie, Divisi PPA Novita Fauziah, Divisi UMKM Ari Suryaningsih, Divisi Seni Budaya Bang Lantur dan Satgas Yusuf Efendi atau Bang Ipen yang juga sebagai Tuan Rumah Dancam Cipayung Jaktim.

Selain Pengurus Wilayah, Hadir juga Bang Japar tingkat Kecamatan diantaranya dari Bang Japar Jatinegara Pa Abas, Bang Japar Ciracas Haji Slamet dan Wanhat Ust. Hanafi, Bang Japar Pasar Rebo Elyas Lesmana, Bang Japar Cakung Hafidz, Bang Japar Pulogadung Bang Nana, Bang Japar Makasar Habib Alwi Al Bahar, Bang Japar Duren Sawit Bang Habib, dan Bang Japar Kramat Jati Mpok Mardawati.

Kehadiran Bapak Gubernur DKI Jakarta kali ini di Wakili Camat Cipayung Fajar Eko Satrio, Dekot Cipayung Toto Suharto, seluruh Lurah Se Kecamatan Cipayung Jakarta Timur, serta para Ulama dan Tokoh Masyarakat Betawi Kecamatan Cipayung Jakarta Timur.

Yusuf Efendi Dancam Cipayung menyampaikan Sambutan Pembukanya,
“Terima kasih kepada semuanya, saya sangat terharu, semoga 2 tahun setelah ini, Festival Cipayung akan sama besarnya dengan Festival yang sudah ada di Jakarta Timur, ini adalah Festival Perdana Pencak Silat di Cipayung Jakarta Timur. Silat adalah warisan budaya betawi yang perlu dilestarikan dan anak Betawi itu harus bisa main Pukul. Semoga dari Festival Cipayung ini, para guru-guru silat bisa diperhatikan oleh Pemprov DKI Jakarta.

Musa Marasabessy Danwil Jakarta Timur menyampaikan Apresiasi pada Bang Japar Jakarta Timur,

“Terima kasih Bapak Camat Cipayung yang mendukung penuh kegiatan Festival Pencak Silat Cipayung Jakarta Timur, dan Kepada Bang Ipen Dancam Cipayung serta seluruh Jajarannya, saya ucapkan selamat atas Karya terbaiknya kali ini”, ujar Musa Marasabessy.

Fahira Idris Ketua Umum Bang Japar memberikan sambutannya dimulai dengan Pantun,

Ngelewatin Bogor tujuannye ke ciawi.
Kalau hujan jagan lupa pake payung.
Selamat datang para perguruan silat betawi
Di Festival silat Bang Japar Cipayung …

(Disambut tepuk tangan hadirin)

“Bahagia pagi ini saya sempat hadiri acara yg cukup spektakuler, yaitu Festival Pencak Silat Bang Japar Cipayung. Dari awal mata tak berkedip melihat atraksi silat Bang Japar Cipayung yang Luar biasa. Selamat Bang Ipen Dancam Cipayung dan Bang Juma Ketua Panitia serta seluruh jajaran panitia atas suksesnya acara ini.. Sy bangga..”, ujar Fahira Idris dalam Pembukaan Sambutannya.

Fahira Idris mengucapkan Terima kasih atas perhatian Bapak Camat Cipayung,

“Terima kasih atas kehadiran Camat Cipayung Bapak Fajar Nurcahyo dan Dekot Jaktim Bapak Toto Suharto, serta para pimpinan Perguruan Silat se-Cipayung”,ujar Fahira Idris.

Fahira Idris menjelaskan tentang Ormas Bang Japar adalah organisasi yang salah satu concern-nya adalah terhadap perkembangan budaya betawi.

“Bang Japar alhamdulillah sudah mulai rutin dan intens menggelar event dan mempromosikan budaya betawi, dengan tujuan untuk mempraktikkan keluhuran atau tanda petik ‘ideologi’ budaya betawi dalam kehidupan sehari-hari. Jadi bagi saya, ‘ideologi’ budaya betawi itu adalah mengaji atau religius dan memiliki ilmu bela diri silat. Saat ini semua budaya dan adat menghadapi tantangan besar bernama budaya global. Banyak budaya di dunia yang sudah tergilas arus globilsasi sehingga kehilangan jatidirinya. Akibatnya ciri budaya adat tidak lagi melekat dalam kehidupan sehari-hari. Kita ketahui bersama, budaya Betawi menjadi salah satu yang menerima dampak paling besar globalisasi karena berada di pusat ibu kota negara, pintu masuk utama perubahan zaman serta budaya asing ke Tanah Air. Kita semua tentu merasakan beberapa ritual budaya yang lekat selama ini dalam kegiatan perhelatan, perlahan hilang dengan alasan pemilihan model yang simpel dan mengikuti budaya kekinian dianggap lebih menarik”, ujar Fahira Idris yang juga Senator DPD RI.

Fahira Idris mengungkap, Belum lagi gempuran teknologi informasi yang menggerus permainan tradisional anak-anak kita. Kita saat ini lebih memilih mencari hiburan lewat televisi atau gawai daripada memainkan permainan tradisional atau menyaksikan penampilan seni budaya khususnya betawi.

“Arus globalisasi yang memang tidak mungkin kita tahan lajunya harus kita sikapi dengan bijak bahkan kita harus manfaatkan untuk memperkuat dan mengenalkan budaya betawi ke belahan dunia. Kebudayaan termasuk budaya betawi dinamis. Pilihan kita saat ini adalah tidak cukup hanya melestarikan budaya betawi tetapi yang lebih penting adalah mengembangkannya. Mengakui dan mengikuti perubahan dengan bijak merupakan langkah terbaik. Asimilasi dengan zaman akan membuat budaya betawi mudah diterima kembali oleh masyarakat, tetapi tetap tidak membuat keasliannya budaya betawi hilang, tutur Fahira Idris.

Fahira Idris berharap kedepan Tantangan kita menjadikan anak-anak milenial sebagai pembawa gerbong perkembangan budaya betawi. Kita harus akui belum sepenuhnya generasi milenial yang mengetahui dan memahami makna budaya betawi secara menyeluruh. Untuk itu regenerasi menjadi jawaban yang tepat. Pemahaman sejak dini dan mengenalkan kembali indentitas betawi. Makna betawi harus ditanamkan ke generasi muda sejak dini. Mereka harus diajak pulang mengetahui identitasnya. Dan Alhamdulillah tantangan-tantangan ini sedang ingin dijawab oleh Bang Japar dengan berbagai aksi nyata. Mohon doanya agar Bang Japar konsisten mengembangkan budaya betawi.

“Kekuatan Bang Japar terletak pada sinergi dan kolaborasi melibatkan Ormas-Ormas lain, dan semua pemangku kepentingan dalam melestarikan dan mengembangkan budaya betawi. Bang Japar Cipayung dan seluruh Perguruan Silat di Cipayung yang mampu menebar semangat bahwa budaya betawi dapat terus lestari dan berkembang di tengah berbagai tantangan zaman. Akhir kata saya ucapkan selamat kepada Bang Japar Komwil Jaktim, khususon Komcam Cipayung, perjalanan ke depan masih panjang dan saya yakin Ormas Bang Japar bisa menjadi organisasi yang disayangi warga Jakarta karena dedikasinya dalam pelestarian Budaya Betawi”, tutur Fahira Idris diakhir sambutannya.

Di akhir penutup, Fahira Idris keluarkan Pantun,

Dari pulo gebang ke cibitung.
Bawa sawi pake pikulan.
Kita malu ama arwah nya bang pitung.
Ngaku betawi kaga bisa main pukulan.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

15 − = 6