FOKUSATU – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melaksanakan kegiatan Rapat Pleno di Pondok Pesantren Al Muhajirin, Purwakarta – Jawa Barat.
Acara tersebut di hadiri oleh seluruh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dari jajaran Syuriah dan Tanfizhiyah dan Pengurus Wilayah NU dari Provinsi di Indonesia serta Lembaga dan Banom PBNU.
Hadir pula pada Pembukaan Rapat Pleno tersebut oleh Gubernur Jawa Barat bapak Ridwan Kamil dan Bupati Purwakarta ibu Ratna serta pejabat pejabat terkait dari TNI dan Polri serta beberapa pimpinan pondok pesantren di wilayah Jawa Barat.
Dalam sambutannya Ketua Umum PBNU, Prof. DR. KH Aqil Siroj, MA “bahwa peran NU adalah untuk semua lapisan masyarakat dan anak bangsa, apalagi setelah masuknya faham Radikalisme dan faham yang ingin mengganti Palsafah Pancasila maka NU melalui Pengurus PBNU tetap berkomitmen dengan Politik Kebangsaannya, siapapun pimpinan Negara Indonesia tidak mempengaruhi Politik Kebangsaan NU yang memang sudah di warisi oleh para Masyaikh atau Pendiri NU untuk menjaga NKRI dengan Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945”.
Pelaksanaan Rapat Pleno ini berlansung selama 4 hari dari tanggal 19 – 22 September 2019 dengan berbagai macam kegiatan kegiatan Seminar, Sarasehan dan juga Pameran dan Bazar untuk menarik minat masyarakat setempat dan hadir pada acara tersebut.
Acara utama Rapat Pleno PBNU ini adalah mendengarkan dan menerima Laporan Hasil Kerja masing masing Lembaga dan Banom di PBNU. Sekaligus Laporan ini sebagai persiapan Laporan Pertanggung jawaban Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Periode 2015-2020 yang masa Khidmatnya akan berakhir pada tahun 2020 yang akan datang, sekaligus untuk mengambil keputusan untuk Pelaksanaan Muktamar NU yang ke 34 pada tahun 2020.
(Fokusatu, AY)
