FOKUSATU – Fenomena kebohongan politisi, hari ini kian ramai, saya takutkan sampai 2019 bukan visi atau gagasan membangun negeri, yang akan di terima oleh publik.
Kasus kebohongan atau kejujuran yang tertunda, oleh Ratna Sarumpaet, harus para insan demokrasi mulai berfikir lebih, bagaimana kedepan tidak ada lagi kebohongan.
Dan untuk pertahana, stop ujaran kebencian, atas kejujuran yang tertunda itu, tegas Muhammad Nur Fikri SH, Ketua Umum Pengurus Pusat Jaringan Muda Indonesia (PP JMI).
Mari kita bangun bangsa di tengah keterpurukan ekonomi, kedaulatan pangan, dan Insprastruktur yang sebagian besar sudah berganti ke pihak asing.
Nilai tukar rupiah yang kian merosot, terhadap dolar, ini harus segera di Carikan solusi, agar tidak ada pengusaha yang tutup dan mengakibatkan pengangguran yang tinggi.
Belum lagi bagaimana kita menyikapi amanah UUD 1945, pasal 33 tentang tata kelola sumber daya alam, dimana Indonesia adalah negeri yang makmur atau kaya akan hasil sumberdaya alam.
Mari kita bangun Indonesia, stop ujaran kebencian dan Hoax kata Fikri kepada redaksi fokusatu.com
