Webinar Pemanfaatan Teknologi Digital Sebagai Alat Pemersatu Bangsa

FOKUSATU-BAKTI Kominfo kembali menggelar seminar merajut nusantara,dengan mengambil tema
“Pemanfaatan Teknologi Digital sebagai Alat Pemersatu Bangsa”DPR RI dan Bakti Kominfo mengadakan seminar merajut nusantara via zoom meeting dan live streaming youtube SwaraSenayan http://www.youtube.com/watch?v=82tWzPz0jMU
, Sabtu/10 Juli 2021.

Bersama narasumber Dr. Azis Syamsuddin selaku wakil Ketua DPR RI, Gun gun Siswandi selaku akademisi Universitas Esa Unggul dan Rifi Anggi HS selaku pemerhati sosial budaya

Aziz Syamsudin di masa PPKM Darurat ini saya sangat mengapresiasi dengan Bakti Kominfo yang bekerja sama dengan DPR RI dan acara ini sangat bermanfaat untuk masyarakat.Semoga acara ini bisa hasilkan ide atau gagasan untuk membangun bangsa ini.

Gun gun Siswandi selaku akademisi Universitas Esa Unggul mengatakan, “Indonesia negara majemuk multikulturalisme -pluralisme dengan luas wilayah Indonesia 5.193.250 km2, jumlah pulau lebih dari 17.508 , jumlah etnit 1340 dan sub etnis nya, dan itu semua ke bhinekaan yang termaktub dalam kalimat Bhineka Tunggal Ika.

Pemanfaatan internet sebagai sumber informasi, oleh karena nya kita harus bisa manfaatkan informasi tersebut jangan sampai kita sebar berita hoak.Ciri ciri hoak diantaranya diawali dengan kata kata sugesti dan heboh, mencatut nama lembaga terkenal, tidak muncul di media massa, banyak di tulis dengan huruf kapital atau tanda seru.

Infodemic Perang baru yang tidak kalah dahsyatnya dengan wabah virus yakni banjir informasi mengenai virus covid19.

Kominfo telah merilis isu hoak terkait covid 19 per 30 Juni 2021 sebanyak 1687.

Gunakankah medsos untuk menumbuhkan, meningkatkan rasa cinta tanah air dan bangsa, membangun hubungan yang rukun dan harmonis antar individu dan masyarakat, menjaga tanah air dan bangsa dari serangan musuh baik dari luar maupun dalam negeri.

Sebarkan konten positif di medsos, mematuhi hukum negara, melestarikan budaya bangsa dan mempertahankan serta memajukan negara.

Rifi Anggi HS selaku pemerhati sosial budaya selaku narasumber terakhir mengatakan, ” Teknologi digital bukan hanya sebuah tren tetapi kita harus kuasai juga.

Indonesia saat ini mengalami surplus demografi yang signifikan dimana 70% penduduknya usia produktif yang sangat bergantung pada teknologi digital.

Pemerintah perlu siapkan infrastruktur telekomunikasi dan internet secara massif agar konektivitas antar wilayah dan penduduk bisa lebih optimal.

Dengan optimalnya infrastruktur digital, usi produktif bisa menjadi agen pemersatu yang membawa Indonesia menuju Indonesia maju di tahun 2025.Tutupnya.(AW)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *