PB KAMI Mengutuk Serangan Israel Ke Masjidil Aqso

FOKUSATU-Serangan Israel terhadap warga sipil Palestina di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, beberapa hari belakangan makin memanas. 

Tindakan Israel dibalas oleh serangan roket dari para pejuang di Jalur Gaza. Tidak mau kalah, Israel pun menyerang Jalur Gaza melalui serangan udara hingga Selasa (11/5/2021) dini hari WIB.

Sultoni selaku ketua umum PB KAMI Menyikapi hal tersebut ,Bahwa Pengurus Besar Komunitas Aktivis Muda Indonesia (PB KAMI) mengutuk keras serangan Israel ke Masjidil Aqso Palestina,seperti dilaporkan Reuters, ledakan mengguncang banyak gedung di seluruh Gaza. Sirine roket memaksa warga Israel yang berada di wilayah selatan untuk berlindung. Akibat serangan ini, dua warga Palestina tewas, lebih dari 100 terluka dalam serangan udara, dan enam orang Israel terluka.

Pada Senin (10/5/2021) sebelumnya, sembilan anak termasuk di antara 20 orang tewas di Gaza. Puluhan roket diluncurkan ke Israel juga banyak yang dicegat oleh pertahanan rudal.

Dari 20 warga Palestina yang tewas, tujuh orang, termasuk tiga anak, adalah anggota keluarga yang tewas dalam ledakan di kota Beit Hanoun. Namun, tidak jelas apakah itu disebabkan oleh serangan Israel atau roket Palestina yang gagal.

Peristiwa itu dilancarkan oleh pejuang Gaza yang menembaki wilayah Yerusalem untuk pertama kali sejak perang 2014. Mereka dinilai melintasi “garis merah”, sebagaimana disebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Meningkatnya kekerasan terjadi saat Israel merayakan “Hari Yerusalem”, sebuah hari yang menandai momen pengambilalihan Yerusalem Timur dalam perang Arab-Israel tahun 1967.

Eskalasi dimulai dengan konfrontasi di Masjid Al-Aqsa, sebuah situs yang paling sensitif dalam konflik Israel-Palestina.

Meskipun masalah mereda setelah beberapa jam, ada titik fokus ketegangan lain seperti lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur di utara Kota Tua. Di sana, beberapa keluarga Palestina menghadapi penggusuran dari rumah yang diklaim oleh pemukim Yahudi.

Hamas, kelompok Islam yang menguasai Gaza, menetapkan tenggat waktu malam bagi Israel untuk mengeluarkan polisi dari Al-Aqsa dan Sheikh Jarrah. Ketika kedaluwarsa, sirene meraung di Yerusalem dan roket menghantam pinggiran kota.

Israel memandang seluruh wilayah Yerusalem sebagai ibu kotanya, termasuk bagian timur yang dianeksasi setelah perang 1967. Meski begitu, tindakannya ini belum mendapatkan pengakuan internasional. Sementara itu di sisi lain, Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara.

Hamas dan kelompok militan Jihad Islam yang lebih kecil mengaku bertanggung jawab atas tembakan roket di Yerusalem. Sementara militer Israel mengatakan mereka menyerang sasaran yang mencakup operasi militan, terowongan serangan, dan rumah seorang komandan batalion Hamas.

Semoga di penghujung Ramadhan 1442 H ini, situasi di Palestina mereda, besok kita merayakan Idul Fitri tidak ada peperangan lagi, tutup Sultoni.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

67 + = 74