FOKUSATU – Tak hanya dikenal sebagai Kota Wisata, Kota Malang pun mulai mencuat dengan beraneka suguhan kuliner yang memikat. Berbagai konsep kuliner, mulai dari jajanan kaki lima hingga makanan kelas hotel bintang lima, dapat ditemukan dengan mudah di kota ini. Tak heran, jika berbagai bisnis kuliner pun mulai menjamur di Kota Malang.
Salah satunya kue Cucur Mamiku, Ketika banyak orang lebih memilih mencari “aman” dalam mengejar “kemapanan” dengan menjadi karyawan, tapi tidak bagi Debora Lani K. Menjadi pekerja dengan penghasilan lumayan besar, tak membuatnya berpuas diri.
Bersama sang suami yang juga memutuskan untuk berhenti kerja dengan jabatan yang cukup tinggi di sebuah perusahaan besar, Lani dan suami memutuskan untuk meneruskan usaha keluarga yang sudah berjalan puluhan tahun.
Merasa perjalanan kariernya sebagai karyawan tak banyak mendapat pengembangan diri, dirinya pun memilih keluar dari pekerjaannya untuk menjadi entrepreneur.
Kini, bisnisnya sudah terbilang maju. Lani dan sang suami berhasil mempertahankan warisan keluarga, maka tak heran jika hampir 35 tahun Kue Cucur Mamiku dengan omset puluhan juta yang jauh lebih besar dari penghasilan mereka sebagai karyawan dengan jabatan yang cukup tinggi dan mereka berhasil mempertahankan kesederhanaan bisnis di tengah derasnya arus teknologi yang datang.
Kesederhanaan yang beromset puluhan juta inilah yang menggelitik banyak pengusaha yang ingin turut mengembangkan Kue Cucur Mamiku ini di sejumlah daerah melalui sistem franchise. Namun melalui berbagai pertimbangan yang matang, Deborah sang penerus resep Kue Cucur Mamiku tersebut menolaknya dengan halus pinangan kerjasama usaha itu.
Dengan tempat yang sangat sederhana di Jalan Semeru Nomor 32 B, Oro-oro Dowo, Klojen, Oro-oro Dowo, Klojen, Kota Malang, Jawa Timur ini, Cucur Mamiku menjadi incaran para pecinta kue tradisional. Dengan harga yang sangat murah namun rasa yang lezat rasanya belum lengkap jalan jalan ke Malang kalau belum mampir ke Cucur Mamiku.
