Muhammadyah Minta Semua Pihak Menahan Diri Terkait Aksi 112

WARTAHOT – Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengimbau semua pihak untuk tidak melakukan aksi 112 yang direncanakan pada tanggal 11 Februari mendatang. Dia meminta para tokoh, pimpinan parpol dan unsur masyarakat lainnya untuk saling menahan diri dan menjaga suasana kondusif jelang Pilkada serentak.

“Pokoknya berbagai macam aksi lebih-lebih jelang Pilkada ini, baik tanggal 11, maupun tanggal 13, 14. Itu sebaiknya tidaklah,” ujar Haedar Nashir, usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla, di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta hari ini.

Sejumlah elemen dan ormas Islam berencana menggelar acara doa bersama 11 Februari mendatang. Pemimpin FPI, Habib Rizieq Shihab menyebut doa bersama itu ditujukan untuk keselamatan bangsa, untuk keamanan Pilkada di Jakarta. Selain doa bersama, aksi itu juga akan dibarengi dengan kegiatan longmarch di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Haidar menekankan, perlunya menahan diri dan menjaga suasana kondusif agar masyarakat bisa melakukan refleksi menjelang hari pencoblosan pada 15 Februari 2017. “(Aksi) itu sebaiknya tidak dilakukan. Sudahlah, agar kita ada jeda untuk berefleksi,” kata Haedar.

Meskipun secara undang-undang, segala bentuk aksi diperbolehkan, namun di tengah situasi yang memanas seperti sekarang ini, hendaknya tidak dilakukan. “Kita imbau semua pihak untuk di satu pihak kita menahan diri. Di pihak lain kita semakin menciptakan kondisi untuk saling bisa berbagi dan menyelesaikan persoalan-persoalan secara lebih dewasa,” tegas Haedar.

Bagi para tokoh, Haedar juga mengingatkan untuk menjaga perkataan dan meneduhkan suasana menjelang Pilkada. “Kami imbau pada semua tokoh, partai, dan lainnya, untuk merawat kata untuk tidak saling melontarkan perkataan yang membikin saling respons, lalu yang muncul saling bersengketa,” ujar Haedar.

Haedar mengingatkan semua pihak untuk menyadari keberagaman Indonesia dan tidak memaksakan kehendak kelompok tertentu. “Saya sering sampaikan masyarakat kita yang majemuk secara agama, etnis, golongan. Itu di satu pihak sebetulnya punya basis sosial kultural yang bagus dan kita masyarakat yang relatif moderat ya bisa menyelesaikan masalah secara kekeluargaan dan kebersamaan,” tuturnya.

Imbauan Haedar ini sebagai jawaban soal sikap Muhammadiyah tentang rencana aksi damai 112 pada Sabtu mendatang. Haedar mengatakan berbagai aksi yang telah dilakukan sudah cukup, dan tidak perlu ada aksi lanjutan. Sehingga tidak menambah banyak perselisihan dan polarisasi di tengah masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

− 7 = 2