Prof Dr H Dailami Firdaus : New Normal Or Back To Normal

FOKUSATU-Kita sama sama sadari bahwa Wabah corona membuat dan menciptakan pelemahan pelemahan dalam kehidupan kita, Corona mampu membuat kita semua lebih banyak berdiam dirumah atau biasa dengan kata Dirumah saja bahkan kita dipaksa terbiasa bekerja dirumah atau Work From Home, menjaga jarak dan menghindari keramaian bahkan untuk beribadah secara berjamaah juga kita hindari bersama.

“Saya ingin kita sama sama mengulas sedikit mengenai kata NEW NORMAL.”

Kata New adalah Baru, sedangkan kata Normal memiliki beberapa artian yang sebenarnya terlihat sama namun seperti ada pembeda, saya mengutip beberapa arti mengenai Normal, yaitu.

Tentu kita sama sama ingin mengetahui menurut pemerintah Arti Kata NEW NORMAL ltu seperti apa dan bagaimana penerapannya.

Namun bila berbicara mengenai New Normal yang sampai saat ini saya rasa kita semua dan masyarakat umum masih bertanya Tanya apa arti dan maksud New Normal ini dan bagaimana nantinya setelah New Normal ini diterapkan, tentunya ini menjadi PR Bersama dan Insya Allah ini bisa jadi akan ada pemikiran atau ide ide baru yang dirasa sesuai. Kata Bang Dailami.

Menurut saya apa yang dilakukan pada saat penerapan PSBB adalah suatu perilaku asli dari masyarakat Indonesia terutama DKI Jakarta dan Umat Islam Khususnya.

Perilaku dalam Pelaksanaan PSBB Juga sebagai cerminan budaya karakter asli masyarakat Indonesia sangat terlihat sekali sebenarnya, walau masih belum maksimal, Budaya Antri, jaga jarak, gotong royong, saling membantu, menjaga satu sama lain dan perilaku positif lainnya adalah jelas budaya asli bangsa ini yang telah hilang. Ungkap Bang Dailami.

Dan ketika dilaksanakan PSBB budaya itu tampak tumbuh kembali, saya menjadi terpikir apakah kita akan menyambut NEW NORMAL atau BACK TO NORMAL yaitu kembali kepada perilaku asli negeri ini yang sempat memudar tentunya dengan kembali secara utuh dan lebih bijak lagi.

Lalu ada istilah berdamai dengan Corona, dengan situasi Pandemi seperti ini, artinya kita harus bisa menyesuaikan diri dengan kondisi, yaitu dengan Membangun kehidupan yang biasa dan mulai terbiasa hidup sehat dengan menjaga protocol kesehatan serta sikap disiplin.

Bila dalam keadaan normal kita menjadi orang-orang yang disiplin, maka tentu saja dalam keadaan New Normal kita pasti akan lebih disiplin lagi.

Namun masalah itu akan timbul pada saat dalam keadaan normal saja kita tidak disiplin, maka apalagi dalam keadaan New Normal.

Jadi disiplin adalah kata kuncinya, setelah itu maka kita bisa berdamai dengan Corona dalam kehidupan New Normal.

Jangan sampai justru Berdamai dengan Corona disaat New Normal akan menjadi awal sebuah malapetaka.

Pandangan saya ini hanya sebagai penambah gagasan saja, yang terpenting kita jangan sampai terpaku dan terjebak dengan sebuah narasi tanpa mampu melaksanakannya secara konkrit dilapangan nantinya. Tutup Bang Dailami dalam sambutan nya di acara Webinar Masika ICMI DKI Jakarta, dan sambutan lengkapnya ada di Chanel YouTube Bang Dai

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

89 + = 97