PANDANGAN SYARIKAT ISLAM TERHADAP KONFLIK AGRARIA DI PULAU REMPANG DAN TEMPAT LAIN DI INDONESIA

FOKUSATU– Pimpinan Pusat/Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam setelah mencermati dan menelaah secara
seksama peristiwa aktual terkait sengketa lahan yang menyebabkan konflik yang
terjadi di Rempang Kepulauan Riau yang telah menyentuh rasa kemanusiaan,
keadilan sosial, dan sentimen kedaerahan yang dipandang dapat menciderai
persatuan dan nasionalisme kebangsaan, maka sebagai Kaum yang mewarisi nilai-
nilai kepeloporan dalam membangun nasionalisme Indonesia, persatuan, dan
kemerdekaan Indonesia hingga terbentuknya Negara Indonesia Merdeka.

Syarikat Islam mengingatkan bahwa:
1. Pembangunan yang diselenggarakan pemerintah Republik Indonesia dalam
rangka menciptakan kesejahteraan rakyat dan kemajuan bangsa adalah
sesuatu yang baik dalam rangka memajukan kesejahteraan umum, sepanjang
proses pembangunan itu tidak mengabaikan hak-hak dan martabat rakyat dan
nilai-nilai keadaban berdasarkan Pancasila. Untuk itu, menjadi kewajiban pula
bagi seluruh rakyat dan masyarakat untuk memberikan dukungan, kerjasama,
dan gotong royong untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Pembangunan melalui investasi baik investasi yang dilakukan oleh pemerintah
maupun swasta adalah salah satu ikhtiar untuk mencapai kesejahteraan rakyat
itu. Namun kegiatan investasi tidak boleh mengabaikan nilai-nilai
kemanusiaan yang adil dan beradab, hak-hak asasi manusia, hak-hak warga
negara, kedaulatan hukum, keutuhan dan kerukunan sosial serta persatuan
Indonesia.

Kegiatan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip tersebut haruslah dihindari, karena akan mencederai nilai-nilai kemerdekaan dan kemanusiaan.

Atas peristiwa konflik sosial akibat pelaksanaan pembangunan dan investasi yang
terjadi di Rempang dan berbagai daerah lainnya di Indonesia, Pimpinan
Pusat/Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam menyatakan:
1. Memberikan dukungan atas maksud baik pemerintah melaksanakan
pembangunan yang dimaksudkan untuk menciptakan kesejahteraan
masyarakat dan kemajuan bangsa.
2. Dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi melalui investasi, pemerintah harus
tetap memperhatikan hak-hak rakyat, menghormati tradisi dan budaya lokal
yang merupakan akar budaya nasional Indonesia, mengedapankan dialog,
langkah persuasif dan musyawarah dalam menyelesaikan setiap masalah dan
dampak pembangunan investasi, menjauhi tindakan represif dan kekerasan.
Setiap kegiatan pembangunan dan investasi harus memberikan manfaat
langsung yang dirasakan oleh rakyat Indonesia terutama rakyat yang terkena
dampak langsung dari investasi di sekitar lokasi.
3. Mendukung langkah-langkah dialog yang dilakukan oleh pemerintah dengan
masyarakat yang terkena dampak investasi yang dilakukan dengan saling
menghormati hak dan kewajiban masing-masing, yaitu menghormati hak-hak
rakyat yang selayaknya didapatkan dan kewajiban pemerintah untuk setiap
saat mengayomi, melindungi dan menghormati hak dan martabat rakyat.
4. Menghimbau kepada masyarakat untuk menjauhi sikap curiga yang berlebihan
atas kegiatan pembangunan, membuka dialog dan masyawarah untuk
menyelesaikan setiap masalah berdasarkan nilai-nilai adi luhung dan budaya
bangsa yang kita miliki. Dalam rangka menciptakan suasana damai dan
ketenangan masyarakat, agar menghindari konflik yang tidak perlu, tetap
bersikap kritis, melakukan tabayun, check and recheck dan menyaring setiap
informasi yang diterima melalui berbagai media informasi dan tidak
terpengaruhi berita hoaks dan provokasi.
Demikian pandangan Syarikat Islam ini, untuk menjadi perhatian segenap elemen
Bangsa Indonesia dan Pemerintah Republik Indonesia, (25./09)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

+ 71 = 78