FOKUSATU– Sebagai seorang guru tentu kita ingin menjadi guru yang sukses (berhasil) dalam mendidik para siswa. Apakah tolak ukur (indikator) kesuksesan seorang guru dalam mendidik?
Menurut Imam Maliki Ralibi, dalam bukunya berjudul Fun Teaching, ada 3 indikator kesuksesan guru dalam mendidik, yaitu :
Pertama, Improvement, seorang guru dinilai sukses dalam mendidik jika ia mampu mendampingi siswanya bertumbuh menjadi lebih baik, seperti yang dilakukan Imam Malik terhadap muridnya : Imam Syafi’i.
Kedua, Development, seorang guru dianggap sukses mendidik, jika ia mampu mengawal siswanya berkembang dan lebih sukses darinya. Guru sukses adalah guru yang mampu mensukseskan siswanya dalam kehidupan, ia seperti Tenzing Norgay seorang pemandu pendaki gunung Everest yang mempersilahkan kepada Edmund Hillary pendaki gunung asal Selandia Baru menapakkan kakinya lebih dahulu di puncak gunung Everest, padahal tinggal selangkah lagi ia tiba di puncak Everest.
Ketiga, Empowerment, guru sukses adalah guru yang mampu memberdayakan kemampuan unik (bakat) para siswanya hingga mencapai kondisi terbaik (berprestasi). Itulah yang dilakukan oleh Rasulullah terhadap para sahabatnya
Rasulullah mampu mengenali, menggali, menemukan (discovering ability) dan memberdayakan seluruh potensi unik para sahabatnya, maka lahirlah pribadi-pribadi hebat setelah beliau seperti Abu Bakar As-Shiddiq, Umar Ibnu Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Salman Al-Farisi, Abdurrahman bin Auf, Usamah bin Zaid, Ibnu Abbas, Bilal bin Rabah dan para sahabat hebat lainnya.
Untuk meraih kesuksesan dalam mendidik, seorang guru harus mendidik secara total, menghadirkan hati, semangat tinggi, dan meyakini (haqqul yaqin) bahwa para muridnya akan sukses.
Seorang guru yang ingin sukses dalam mendidik harus menyukai proses belajar-mengajar dan selalu berusaha menemukan kegembiraan dan golden moment untuk menginspirasi para siswanya.
Mari kita nikmati setiap hari proses menemu- kenali dan menggali potensi siswa-siswi.
Mari menjadi guru “sukses” (suka proses) karna dari proses yang dinikmati insya Allah akan hadir prestasi yang dinanti.
Mari menjadi guru sejati, guru yang mampu mengantarkan siswa-siswi meraih prestasi tinggi, kini dan nanti.wallahu a’alamu bi as-showaab.