FOKUSATU– Anggota DPR RI/MPR RI dari Dapil Bengkulu, H. Mohammad Saleh SE, kembali mengadakan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di daerah pemilihannya pada Selasa (13/06/23).
Bertempat di Ballroom Hotel Santika Kota Bengkulu, acara yang dipadati oleh sekira 150 peserta yang terdiri dari aparat pemerintahan desa serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu.
Dalam paparannya, H. Mohammad Saleh yang duduk di Komisi VIII DPR RI meminta aparat pemerintahan desa untuk menjadi teladan dalam menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat di tahun politik. tahun 2023.
“Saya ingin agar aparat pemerintahan desa menjadi teladan sekaligus garda terdepan dalam menciptakan suasana kondusif serta menjaga persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat. Persatuan dan kerukunan antar-masyarakat sekarang ini sangat penting, karena kita semua sadar bahwa tahun 2023 adalah tahun politik. Tahun di mana banyak informasi dan propaganda yang tidak jelas yang memang sengaja dilakukan oleh pihak-pihak tertentu untuk memantik emosi masyarakat agar menyukai atau tidak menyukai orang-orang tertentu,” paparnya.
Politisi Partai Golkar mengingatkan bahwa keutuhan bangsa dan negara jauh lebih penting di atas kontestasi pemimpin yang akan terjadi pada awal tahun 2024. Pasalnya, kontestasi pemimpin hanyalah siklus dalam demokrasi, sementara persatuan bangsa adalah cita-cita luhur dari pendirian negara.
“Coba ingat-ingat kembali mukaddimah UUD 1945 alinea keempat yang sering saya kutip. Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Jelas bahwa tujuan kita bernegara adalah untuk meretas kemajuan dan kesejahteraan. Kedua cita-cita ini hanya bisa dicapai jika kita semua bersatu padu. Bukan terpecah belah,” jelas mantan Ketua DPD RI sambil mengutip alinea terakhir preambule UUD 1945.
Pria yang dikenal sebagai salah satu pengusaha sukses asal Bengkulu meminta agar masyarakat Bengkulu tidak tidak mudah termakan isu-isu politik yang berserak di media sosial. Terlebih isu-isu liar yang belum terferivikasi kebenarannya.
“Akhir-akhir ini banyak beredar isu seputar politik yang tidak jelas. Jangan mudah tersulut emosi. Jangan cepat merespon. Cari tahu dulu kebenarannya. Bahkan meskipun benar, jika itu berpotensi membuat masyarakat terpecah-belah, jangan disebarkan lagi. Cukuplah jadikan pengetahuan saja. Saya ingin setiap orang yang hadir di sini mengambil peran dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” pungkasnya.[]