FOKUSATU-Keberagaman adalah suatu hal yang tak dapat dielakkan dari kehidupan di muka bumi ini.
Banyak sekali perbedaan dan keberagaman yang sering kita temukan di sekeliling kita. Terutama
bagi kita yang hidup dan tinggal di Negara Indonesia, negara yang memiliki semboyan “Bhinneka Tunggal Ika; Berbeda-beda tetapi tetap satu jua”. Dari semboyan ini kita tahu bahwa Negara Indonesia memiliki banyak sekali keberagaman.
Terkait dengan keberagaman dan sikap toleransi ini, Insiator Gerakan Nurani Kebangsaan Al Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menyampaikan bahwa keberagaman inilah yang membuat masyarakat lndonesia disebut sebagai
masyarakat yang majemuk.
Dari banyaknya jumlah penduduk Indonesia tentunya terdapat banyak sekali keberagaman yang dimiliki baik agama, suku, ras, etnis, bahasa, dan
budayanya. Dari keragaman yang dimiliki terkadang memunculkan konflik yang
akibat perbedaan-perbedaan ideologi kelompok semata. Bahkan sikap intoleransi dan
diskriminasi juga kerap kali terjadi, terutama berkaitan dengan agama mengingat Indonesia memiliki banyak sekali keragaman agama (Islam, Kristen, Buddha, Hindu, dan Kong Hu Chu).
Banyaknya kasus kasus intoleransi yang terjadi di antara umat beragama di Indonesia ini tentunya mengganggu kenyamanan masyarakat untuk beribadah dan memunculkan kebencian serta saling curiga yang dapat memecah belah persatuan Bangsa Indonesia.
Peristiwa peristiwa dan konflik yang terjadi ini tentu saja seperti menjadi peringatan kepada Bangsa Indonesia bahwa persoalan kerukunan dan toleransi umat beragama masih menjadi kebutuhan pokok.
Maka untuk menjadikan negara yang aman, damai, serta menjunjung nilai toleransi yang tinggi, perlu kiranya seluruh elemen masyarakat baik dari pemerintah, ulama, tenaga pendidik, aparat
keamanan, dan masyarakat lainnya saling bekerjasama untuk mewujudkannya yang dimulai dari diri kita masing masing.
Pentingnya Menumbuhkan Sikap Toleransi Antar Umat Beragama
Toleransi merupakan hal yang sering digaungkan dan diimpikan oleh banyak orang dari berbagai pihak, baik pemerintah, tokoh agama, aparat keamanan, bahkan seluruh masyarakat
Indonesia, khususnya diri kita sendiri. Namun, toleransi akan menjadi mimpi belaka jika kita tak
mau berusaha untuk mewujudkannya.
Maka langkah pertama untuk mewujudkan adalah menumbuhkan sikap toleransi pada diri sendiri dengan mengetahui serta memahami apa itu toleransi.
Toleransi secara luas adalah sikap atau perilaku manusia yang tidak menyimpang dari nilai atau norma-norma
agama, hukum, budaya, di mana seseorang menghargai atau menghormati setiap yang
orang lain lakukan.Toleransi juga dapat dikatakan dalam istilah konteks sosial budaya dan agama yang berarti sikap dan perilaku yang melarang adanya diskriminasi terhadap orang pribadi ataupun
kelompok-kelompok yang berbeda.
Dari definisi di atas kita tahu bahwa sikap toleransi merupakan sikap yang mampu dan mau menerima serta menghargai segala perbedaan yang ada. Dalam hal ini juga sikap menerima dan menghargai akan keragaman agama.
Pandangan toleransi di dalam Islam seperti Firman Allah SWT dalam Al-Quran Surat Al-Kafirun ayat 6, yang berbunyi:
“Lakum diinukum wa liyadiin,’ yang artinya adalah
“Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”
Dalam surat ini sudah cukup untuk menunjukkan
bagaimana toleransi dalam beragama. Ini mencerminkan bagaimana untuk menghormati hak berkeyakinan sesama manusia. Tidak memaksakan kehendak, pun tidak memaksakan
seseorang untuk memeluk suatu agama tertentu serta tidak mendeskreditkan agama lainnya.
Sedangkan dalam Hadits Rasulullah SAW ditanyakan tentang “Agama manakah yang paling dicintai Allah?”, maka beliau bersabda: Al-Hanifiyyah As-Samhah (yang lurus lagi toleran)”.
Hadits ini sering di pakai sebagai rujukan islam dalam mendukung toleransi atas agama agama lainnya, karena beliau di utus Allah SWT untuk menyebarkan toleransi tersebut.
Menjalin Silaturahmi Antar Umat Beragama
Selanjutnya, perlulah kiranya kita untuk saling menjaga silaturahmi antar umat beragama supaya tidak saling curiga. Saling berkomunikasi antar satu umat bergama satu dengan umat beragama lainnya. Berdiskusi juga penting.
Supaya kita tahu seperti apa ajaran dari agama-agama lainnya. Dari situ wawasan dan pikiran kita terbuka luas. Dengan begitu, rasa saling curiga, perilaku menghakimi orang atau lelompok lain, serta sikap intoleransi tak terjadi.
Masih banyak hal baik lainnya yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan sikap toleransi.
Menumbuhkan sikap toleransi sangatlah diperlukan oleh umat beragama. Jika tidak, maka yang terjadi adalah timbulnya perpecahan dan permusuhan. Jangan sampai karena adanya
perbedaan, Indonesia menjadi terpecah belah.
Karena pada hakikatnya negara Indonesia adalah negara yang tidak hanya memiliki banyak sekali keragaman agama, namun juga budaya, bahasa, suku, dan ras.(AY)