FOKUSATU-Saya bukan orang Semarang, tapi punya kenangan yang indah tentang Semarang. Di Semarang ada sahabat-sahabat saya para dai cilik yang kini sudah jadi mahasiswa, tempat- tempat wisata yang pernah saya kunjungi, pabrik biskuit wafer pavourit saya, dan ada teman yang jadi dosen di sana. Terakhir kali saya ke Semarang dalam rangka sosialisasi sebuah proyek pemerintah.
Dari sekian ketertarikan dan kenangan saya pada Kota Semarang ada satu hal yang membuat Semarang special di hati saya yaitu : group Qosidah Modern Nasyidah Ria Semarang.
Sejak kelas satu SD setiap pagi usai mendengarkan kuliah subuh dari Almarhum KH. Abdullah Syafi’ii di Radio As-Syafi’iyah Jakarta, biasanya operator radio tersebut langsung memutarkan kaset lagu lagu Qosidah dari qrup Nasyidah Ria Semarang. Itu yang membuat saya tahu lagu lagu hits dari group musik ini
Jika Raja musik dangdut adalah bang H. Roma Irama dengan group Sonetanya, maka menurut saya Raja musik Qosidah atau Gambus adalah group Nasyidah Ria Semarang. Prestasi grup musik ini cukup fenomenal dan diterima secara Nasional. Menurut saya hingga hari ini prestasi group musik ini tidak terkandung oleh kelompok musik sejenis.
3 buah lagunya : kemerdekaan, kota santri dan perdamaian menjadi hits pada masanya, bahkan musisi pop rok Arman Maulana tertarik menyanyikan lagu perdamaian dan kota santri yang membuat nama Arman Maulana makin eksis di blantika musik pop religi.
Yang menarik dari qruop Nasyidah Ria Semarang ini adalah lagu lagu yang mereka ciptakan selalu update, kontektual dengan kondisi masyarakat dan dunia, lagu berjudul kota santri, dunia dalam berita dan perdamaian menunjukkan hal tersebut. Para penggemar musik Qosidah pasti tahu lagu lagu tersebut. Bahkan Andrea Hirata menyebut lagu perdamaian dalam novelnya yang berjudul :
“Maryamah Karpov.
Hal lain yang menarik dari group musik ini adalah semua personelnya adalah perempuan mulai dari pemain tamborin hingga keyboard.
Mengapa lagu lagu kelompok Nasyid Ria Semarang ini selalu hits dan kontektual dengan kondisi masyarakat dan dunia? Jawabnya adalah karena syair – syair dari lagu kelompok musik ini ditulis bukan oleh sembarang orang. Syair-syair tersebut ditulis oleh seorang Kyai : KH. Bukhori Masruri yang sangat mencintai NKRI.
Coba dengarkan lagu bertema kemerdekaan yang dilantunkan oleh group musik Nasyidah Ria Semarang ini:
Dengan berkat rahmatnya Indonesia merdeka
Merdeka dari kekuasan dan penindasan
Kita syukuri rahmat Ilahi. Dengan bersatu membangun RI…
Merdeka bukannya menang berkuasa
Merdeka bukannya bebas tanpa hukum
Merdeka berarti harus membangun
Bukan untuk pribadi atau golongan
Makmur untuk semua adil untuk semua hukuman berlaku untuk semua
Itulah pesan special kemerdekaan tahun ini dari semarang yang menurut saya sangat relevan untuk kita renungkan bersama.
BERKAT RAHMAT ILAHI DIRGAHAYU NKRI
MARI BERSATU
MEMBANGUN RI