FOKUSATU-Namanya pak Mul, lengkapnya Mulyadi Efendi, pria kelahiran
Citayam 50 tahun silam, tapi ia lebih senang dipanggil Pak Mul Jamesbon.
Siapakah pak Mulyadi Efendi itu? apa profesinya? dan kenapa ia lebih senang dipanggil Pak Mul Jamesbon?.
Pak Mulyadi, berprofesi sebagai seorang “abdi dalem” (pelayan khusus) disebuah “Rumah mewah dan megah” milik Allah SWT di dunia : masjid. Pak Mul adalah marbot masjid. Lelaki berkulit sawo matang ini pernah berkata bahwa ia lebih memilih menjadi “abdi dalem” (marbot) masjid agar sholat 5 waktunya terjaga dan mendapat bonus pahala tambahan karena beliau juga yang mengumandangkan adzan setiap waktu sholat tiba. Pak Mul pun ingin mendapat naungan (pertolongan) dari Allah SWT dihari kiamat, karena hatinya selalu terikat dan terpikat pada masjid, begitu yang ia yakini berdasarkan hadits Nabi.
Selain berprofesi sebagai marbot beliau juga berprofesi sebagai penjaga kebun alias tukang kebon di area belakang masjid. Di kebun tersebut pak Mul menanam sayuran, palawija dan toga, (tanaman obat keluarga) juga tanaman bunga dan buah.
“Tangan adem” (trampil menanam) pak Mul, dengan izin Allah SWT mampu membuat kebun dan halaman masjid tersebut menjadi hijau, dipenuhi tanaman yang menghasilkan buah dan sayuran setiap pekan.
Bukan hanya senang menanam sayuran dan buah-buahan pak Mul juga tak pelit berbagi tips dan trik sukses menanam kepada para jama’ah mesjid.
Berkat ketekunan pak Mul tanah kosong dibelakang masjid “disulapnya” menjadi lahan hijau produktif dan halaman masjid menjadi hijau indah dan asri, dihiasi tanaman bunga aneka warna hingga membuat jama’ah senang berlama-lama berada di masjid, dihalaman masjid dan dikebun pak Mul, mentadabburi indahnya tanaman ciptaan Allah SWT dan hewan yang ada didalamnya seperti berbagai jenis burung, aneka ulat, kupu-kupu, semut, belalang dan lain sebagainya.
Setiap pekan pak Mul mampu menjual hasil panen buah dan sayur dari hasil kebun yang dikelolanya kepada jama’ah masjid. Pak Mul juga sering menyediakan buah-buahan dan sayuran bagi jama’ah sholat jumat jika saat panen tiba.
Alhamdulillah, tahun ini masjid tempat pak Mul mengabdi dinobatkan sebagai “Green Masjid” oleh Departemen Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai masjid berwawasan lingkungan (Adiwiyata) tingkat Nasional dan direkomendasikan menjadi mesjid percontohan dalam pengelolaan lahan.
Subhanallah, Pak Mul ini memang luar biasa, dan biasa diluar (dikebun) hidupnya penuh berkah, sehat dan sakinah. Berkah karena sering berbagi buah, sayuran dan pengetahuan kepada para tetangga dan jama’ah masjid, sehat karena ia selalu tidur lebih dini dan bangun lebih awal, rutin beraktifitas fisik yang cukup lewat berkebun, tidak merokok dan puasa sunnah serta sakinah (bahagia) karena kehidupannya seimbang antara bekerja (berkebun) dan beribadah (sholat 5 waktu dan tepat waktu).
Dari hasil berkebunnya tersebut Pak Mul mampu membiayai pendidikan putranya yang kini sedang kuliah di Fakultas pertanian IPB.
Ketika salah seorang jama’ah masjid bertanya kepada pak Mul, kenapa beliau senang di panggil Jamesbon apakah karena pak Mul penggemar setia serial film detektif Jamesbond 007? dan kenapa Pak Mul senang berkebun?. Dengan santai beliau menjawab :
“Saya senang dipanggil Jamesbon bukan karena saya penggemar Jamesbond dan terobsesi menjadi Jamesbond, tapi karena pekerjaan saya menjaga mesjid dan kebon yang disingkat menjadi “Jamesbon”. Dan kenapa saya senang berkebun?, karena Rasulullah SAW memotivasi kita untuk berkebun,
“Tak ada seorang muslim yang menanam pohon atau menanam tanaman, lalu burung memakannya atau manusia atau hewan, kecuali ia akan mendapatkan sedekah karenanya.” (HR. Bukhori dan Muslim).
Demikian penjelasan pak Mul.
Mendengar jawaban pak Mul, jama’ah yang bertanya tersebut mengangkat dua jempolnya sambil berkata :
“Amazing Pak Mul”,
kemudian meminta berfoto bersama pak Mul di halaman masjid yang hijau, indah dan Asri itu.
Itulah Pak Mul, seorang pria biasa yang luar biasa, pria yang sedikit bicara banyak bekerja, disiplin menjaga sholatnya, senang berbagi dengan apa yang dimilik dan disukai serta hidup seimbang dunia dan akherat. Kita doakan pak Mulyadi Efendi alias “Jamesbon” (penjaga mesjid dan kebon) khusnul khotimah diakhir hayatnya dan semoga kita bisa mengikuti jejaknya.(*)