FOKUSATU-Kemitraan di bidang perlindungan tenaga kerja khususnya pekerja sektor kecil dan mikro yang diinisiasi(digagas) oleh H.Sucipto Korwil Kowantara tangerang raya dengan BPJS ketenegakerjaan cimone tangerang, merupakan sebuah terobosan yang sangat tepat dan bermanfaat untuk para pekerja warung tegal(warteg) dan pekerja informal lainnya yang tergabung dalam komunitas warteg nusantara (Kowantara).
Dalam rangka menjalankan amanah UU No.40 Tahun 2004 Tentang sistem jaminan sosial nasional dan UU No 24 Tahun 2011 Tentang badan penyelenggara jaminan sosial yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan yang telah menjalin kemitraan dengan komunita warteg nusantara (kowantara) yang dimulai pada bulan juni 2020 dan mengikutseratakan anggotanya kedalam program jamsostek, hal tersebut dimaksudkan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan dalam bekerja.
Perlindungan yang diberikan dalam bentuk Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Kematian (JKM).
Kepala cabang BPJS Ketenagakerjaan Tangerang Cimone yang sekarang disebut BP Jamsostek, Menurut Yan Dwiyanto langkah yang dilakukan oleh Kowantara sudah tepat yaitu mendaftarkan anggotanya dalam perlindungan jaminan Sosial Ketenagakerjaan sehingga pekerja merasa aman dan nyaman dalam melakukan pekerjaannya, salah satunya memberikan pengobatan dan perawatan kepada pekerja yang mengalami musibah tanpa batasan biaya sesuai indikasi medis yaitu santunan cacat dan santunan kematian.
Ketua Kowantara Mukroni menjelaskan bahwa anggota Kowantara terdiri dari pekerja sektor informal dan mikro yang berprofesi sebagai pelaku usaha( pengusaha) warung tegal ( warteg), UMKM dan Toko(Kios) dimana mereka berusaha secara mandiri untuk mendapatkan penghasilannya, resiko yang tinggi yang dapat menimpa pekerja tersebut karena jam kerjanya tidak seperti layaknya pekerja formal.
Mukroni menambahkan, saat ini anggota kowantara berjumlah 100 pelaku usaha dan diharapkan sampai dengan akhir tahun 2020 secara bertahap anggotanya semakin meningkat bisa mencapai 1000 pelaku usaha yang tersebar di Jabodetabek segera terlindungi.
Mukroni berharap dengan perlindungan dari BPJS Ketenagakerjaan para pelaku usaha lainnya dapat bergabung kowantara untuk bersama-sama membangun perekonomian disektor informal dan mikro, sebagai salah satu kegiatan sosial yang telah dilakukan yaitu membantu masyarakat tengah pandemi global covid-19, dengan aksi pembagian makan gratis bersama 1000 warteg diwilayah jabodetabek.
Kowatara mempunyai visi dan misi menjadikan warteg warung modern dengan pelayanan yang paripurna. Untuk mengikuti dan mengikuti perkembangan IT( Medsos) dan untuk memudahkan seluruh anggota dan masyarakat umum, secara lengkap Kowantara akan membuat Website dan Platform Star Up untuk memudahkan pendaftaran keanggotaan dengan dengan mengikuti program Asuransi dan program menabung.
Mukroni sebagi ketua kowantara ditengah sambutannya memperkenalkan para pengurus komunitas kowantara yang hadir antara lain Pembina H.Warta, sekretaris umum H.Mulyadi, bendahara umum Tarsih Irdayanti, ustad Nachrowi pengurus korwil tangerang selatan, Nawawi korwil jakarta timur dan sahono suryadi korlap kowantara jabodetabek dan Sahono Suryadi juga sebagai Kepala Perwakilan Media Zonalabour Provinsi DKI Jakarta.
H. Sucipto,SE korwil tangerang selatan dan pengurus lainnya yaitu Mughi dan H.Khozin merupakan tokoh yang menginisiasi ( penggagas) kemitraan antara Kowantara, BPJS dan Cimb Niaga, sekretariat korwil kowantara tangerang raya bertempat di warteg nambo jaya, jln M.Toha Karawaci tangerang kota.
Dalam acara tersebut juga ada sosialisasi dari cimb niaga yang disampaikan oleh mirza dan budi, dalam penjelasannya kepada seluruh pengurus komunitas kowantara yang hadir menerangkan bahwa penggunaan kartu pembayaran non tunai dengan transaksi digital sehingga anggota warteg yang tergabung dalam komunitas kowantara menaikan pengetahuan IT nya sehingga gridnya jadi naik.
Dengan menggunakan kartu cimb niaga tersebut, diharapkan jumlah konsumen akan bertambah banyak dengan pembayaran via digital non tunai dari cimb niaga, agar komunitas kowantara bisa menghadapi persaingan global.
Dalam acara tersebut juga disosialisasikan bahayanya korupsi karena korupsi sudah merambah kesemua lembaga dan usaha, sehingga perlu edukasi untuk pencegahan secara dini ( prefentiv) karena prilaku korupsi karena tidak ada rasa amanah dalam diri pribadi masing masing individu, hal ini kalo tidak dicegah dengan cara edukasi bahayanya korupsi( prilaku ) tidak jujur, sehingga akan merusak moralitas bangsa indonesia, pemaparan tentang bahaya korupsi disampaikan oleh Iqbal dari team BPJS Jamsostek dan CIMB Niaga. (*)