Muchlis Hassan : Menghadirkan Seorang Pemimpin Dari Masjid

FOKUSATU-Indonesia adalah sebuah Negara dan Bangsa yang besar, yang mampu menyatukan semua perbedaan di dalamnya. Keragaman suku, bahasa dan Agama telah membawa nama indonesia melintasi keharuman garis khatulistiwa di mayapada.

Masjid secara harfiah pada Jaman Rasulullah dulu bukan saja menjadi tempat beribadah semata, banyak hal lainnya yang di lakukan di Masjid. Seperti halnya membahas ekonomi ummat, Pendidikan ( Madrasah ) peran Politik umat Islam, bahkan membahas strategi perangpun dilakukan dalam Masjid.

Namun seiring sejalan dengan masuknya jaman modernisasi dunia, serta pola pikir kolonialisme yang dibawa kaum liberal denfan alat digitalisme telah mampu mempengaruhi Umat Islam untuk perlahan-lahan menjauhi Masjid, peranan pemuda atau remaja masjid hanya berkutat pada acara yang bersifatnya seremonial semata. Para pengusung faham salibis sukses mendengungkan ajakan ” Jangan Kotori Masjid dengan politik “.

Kini, dihadapan kita sudah terbentang luas harapan untuk mempunyai seorang pemimpin berasal dari dalam Masjid. Seperti kita ketahui bersama bahwa untuk menjadi seorang presiden di Indonesia tak cukup dgn memegang teguh nilai2 Pancasila, Pintar dan berwibawa saja, dibutuhkan juga sebuah kekuatan finansial yang besar. Hal inilah yang memmbuat Tokoh-Tokoh yang kita kenal sangat berkompeten dan layak menjadi pemimpin harus gigit jari dan mengelus dada karena masalah dana.

Sebenarnya hal tersebut di atas persoalan dapat di atasi dengan amat mudah, serta tak sulit untuk di selesaikan oleh umat apabila para Tokoh-Tokoh umat Islam mau saling mengerti dan mengalah, lalu bagaimana caranya?

Pertama , Gelorakan semangat umat dengan jargon ” Infaq Politik “, Bayangkan saja jika dalam pelaksanaan ibadah sholat Jumat di setiap masjid yang ada di indonesia para jamaah mau menginfaqkan sebesar 2000 rupiah setiap hari sholat jumat maka hasilnya akan dasyat. Menurut data dari Dewan Masjid Indonesi ( DMI ) bahwa ada sekitar 800ribu-1 juta masjid yang setiap hari jumat melaksanakan/mengerjakan sholat jumat di indonesia dengan rata2 di padati sekitar 150-300 Jamaah.

Logikanya, jika dalam satu Masjid di indonesia ketika melaksanakan sholat jumat mampu di hadiri sekitar 300 jamaah, maka setiap hari jumat akan terkumpul dana ” Infaq Politik ” pada tiap masjid di indonesia sebesar Rp. 600.000 rupiah, kemudian dikalikan dalam satu bulan ( 4 x Jumat ). Maka dana yg terkumpul di tiap masjidnya sebesar 2.400.000/bulan x 800.000 Masjid = 1,920.000.000.000 ..WOW Angka yang fantastis bukan.
Jika angka tersebut di kumpulkan selama 10 bulan secara kontinyu maka akan terkumpul dana sebesar hampir 20 Triliyun dan saya kira dengan modal kekuatan dana sebesar itu, kita umat islam mampu membeli Partai politik dan mengusung calon pemimpin yang perduli dengan umat.

Menurut saya memang tidaklah mudah, karena di dalam tubuh umat islam sendiri terlalu banyak kaum munafiknya, namun sebuah kesalahan terbesar jika kita tak mencobanya.

Wassalam…Allahu bisawab !!!

*penulis : Muchlis Hasan seorang Pegiat Sosial

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

− 2 = 6